Infografis
Suara.com - Gofar Hilman baru saja meminang mobil Toyota Alphard. Padahal sebelumnya, ia mengaku menghindari Toyota Alphard karena takut terlihat seperti om-om. Lantas apa alasan Gofar Hilman sampai jatuh cinta dan memboyong mobil jenis MPV Premium ini?
Lewat vlog terbarunya di saluran YouTube, Gofar, terlebih dahulu menjelaskan beberapa pilihan mobil yang akan ia beli untuk mobilitas sehari-hari.
Beberapa mobil yang sempat masuk ke daftar adalah Mitsubishi Delica, Nissan Elgrand, Toyota Estima, Honda Odyssey.
Selama pencarian, empat mobil tersebut pun dirasa kurang cocok. Kriteria yang diinginkan Gofar Hilman dalam mencari mobil tidak ditemukan di empat mobil tersebut.
Baca Juga: Bos Honda Sebut Mobil Listrik Akan Jadi Model Yang Kurang Diminati
Sampai akhirnya, Gofar Hilman pun mengaku jatuh cinta dengan Toyota Alphard.
![Sebuah Toyota Alphard sedang melaju di Chiang May, Thailand pada April 2018. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/original/2018/05/30/42735-toyota-alphard.jpg)
"Tapi entah kenapa, ketika semakin gue lihat-lihat, kenapa gue jatuh cinta sama mobil ini. Pertama, okelah desainnya masih bisa dimaafkan. Kedua adalah konfigurasi joknya mirip (Toyota) Estima, tapi kursinya jauh lebih mewah, empuk dan nyaman tapi nggak ada sunroof," katanya.
Gofar menambahkan "Waktu itu gue lagi di showroom mobil di Blok M Mall, gue lihat ada mobil ini, yang menurut gue agak jarang di tahun ini. Ini mobil Alphard tipe Q, yang paling tinggi dengan full captain seat tahun 2008 awal dan harganya di bawah Rp 300 juta mesin 3.500 cc,"
Saat melakukan uji kendara atau test drive, Gofar mengaku bahwa Toyota Alphard miliknya itu enak untuk dibawa ngebut, meski ia merasa seperti om-om.
"Tapi ketika dibawa ngebut. Anj*** enak banget nih mobil, lebih enak dibanding Nissan Elgrand. Selain itu gue juga suka AC-nya, dingin banget."
Baca Juga: Motor Bekas ini Bahan Bakarnya Irit Pol, Cocok Untuk Pekerja Lintas Kota
Meski perasaan menjadi om-om atau sopir tetap membuat Gofar Hilman agak ragu untuk mengambilnya waktu itu "Tapi gue masih denial, gue merasa jadi sopir. Tapi nggak papa, gue tanya temen-temen gue...dan ya, nggak papa,"
