Masih Berlanjut, Ini 3 Fakta Mengenai Digugatnya KPPU Terkait Kasus Kartel

Selasa, 12 November 2019 | 13:00 WIB
Masih Berlanjut, Ini 3 Fakta Mengenai Digugatnya KPPU Terkait Kasus Kartel
Ilustrasi pengadilan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) digugat oleh pengguna motor matik yang merasa dirugikan atas praktik kartel yang dilakukan oleh Honda dan Yamaha.

Sebelumnya, kasus ini sempat usai pada bulan April lalu di mana Honda dan Yamaha dinyatakan bersalah dan terkena sejumlah denda.

Namun rupanya denda tersebut dianggap tidak cukup adil. Menolak lupa, begini permulaan dari praktik kartel tersebut.

1. Permulaan

Baca Juga: Motor Sport Suzuki GSX-R100 Disulap Jadi Motor Trail, Manut Diajak Trabasan

New Honda BeAT Street eSP warna street matte black [PT AHM].
New Honda BeAT Street eSP warna street matte black [PT AHM].

Kasus dimulai ketika Honda dan Yamaha disebut melakukan praktik kartel terkait penjualan sepeda motor jenis matik 110-125 cc.

Berdasarkan Putusan KPPU nomor 04/KPPU-I/2016, yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Negeri nomor 163/Pdt.G/KPPU/2017/PN.Jkt.Utr dan dikuatkan lagi oleh Putusan Kasasi Mahkamah Agung nomor 217K/Pdt.Sus-KPPU/2019, kedua pabrikan ini dinyatakan bersalah.

2. Hukuman

Yamaha Mio M3 125. (Dok Yamaha)
Yamaha Mio M3 125. (Dok Yamaha)

Terkait vonis bersalah tersebut, Honda dan Yamaha diwajibkan membayar denda yang akan disetorkan ke kas negara.

Dendanya pun berbeda, Honda harus terkena denda sebesar Rp 22,5 miliar, sementara itu Yamaha diberi denda yang lebih besar lantaran diduga melakukan manipulasi data.

Baca Juga: Desainnya Brutal, MV Agusta Tak Mau Ketinggalan Bikin Motor Supernaked

3. Tak berhenti sampai disitu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI