Bristol Akan Jadi Kota Pertama di Britania Raya yang Batasi Diesel

Jum'at, 08 November 2019 | 14:20 WIB
Bristol Akan Jadi Kota Pertama di Britania Raya yang Batasi Diesel
Ilustrasi mobil berbahan bakar diesel [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabinet Dewan Kota Bristol, Inggris telah mempertimbangkan rencana larangan kendaraan berbahan diesel di pusat kotanya. Sekitar satu setengah jam bermobil dari London, ibu kota Inggris dan Britania Raya.

Bahkan lebih detailnya, rencana pelarangan ini tak hanya berlaku untuk mobil pribadi. Namun jenis kendaraan komersial seperti bus, taksi, sampai Heavy Goods Vehicle (LGV) dan Large Goods Vehicle (LGV). Atau dalam bahasa lokal disebut sebagai lorry, truk kelas berat dengan jumlah ban di atas empat pasang.

Liburan romantis di Kota Bristol, Inggris. (Shutterstock)
Bristol, salah satu kota tepi pantai sekitar satu setengah jam berkendara dari London, ibu kota Inggris dan Britania Raya [Shutterstock].

Jika disetujui, larangan kendaraan diesel akan berlaku mulai berlaku mulai Maret 2021. Dengan demikian, Bristol bakal menjadi kota pertama di Inggris yang melarang peredaran kendaraan diesel.

Walikota Bristol, Marvin Rees mengatakan larangan ini menjadi rencana ambisius pemerintah untuk mengatasi polusi kota. Namun, kebijakan perlu dipertimbangkan dengan matang agar tidak terjadi ketimpangan di masyarakat.

Baca Juga: Valentino Rossi Pamer Jaket Keren, Ternyata Canggih dan Mahal

"Melindungi orang yang paling rentan dari polusi adalah inti dari rencana itu dan kami telah memastikan bahwa semua dampak telah dipertimbangkan dengan cermat. Jika disetujui, langkah-langkah mitigasi akan mendukung mereka yang paling terkena dampak," ujarnya seperti dikutip dari AutoExpress.

Sementara itu, Nicholas Lyes, Kepala Kebijakan Jalan di Royal Automotive Club (RAC) atau semacam IMI-nya Britania Raya, melihat kebijakan ini bisa menimbulkan masalah. Menurutnya jalur keluar masuk kendaraan diesel akan memadati jalan lain di luar pusat kota. Sementara di sisi lain, belum ada jalan alternatif yang bisa diandalkan. Sehingga resiko kemacetan menjadi lebih tinggi.

"Kami menyadari bahwa upaya-upaya harus dilakukan untuk membersihkan udara kota. Tetapi dampak pada orang-orang yang saat ini mengendarai kendaraan diesel akan sangat luar biasa," ujarnya.

Selain itu, beberapa pengemudi mobil diesel yang terkendala keuangan bisa saja menghadapi denda yang sangat mahal.

Baca Juga: EICMA 2019: Motor Balap Marc Marquez Jadi Inspirasi Honda CBR1000RR-R

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI