Mitsubishi Belum Berniat Datangkan i-MiEV ke Indonesia

Jum'at, 01 November 2019 | 13:00 WIB
Mitsubishi Belum Berniat Datangkan i-MiEV ke Indonesia
Mitsubishi i-MiEV. di IEMS 2019 [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyebutkan belum memiliki niatan untuk memboyong mobil listrik Mitsubishi i-MiEV ke Indonesia.

Pasalnya, menurut Irwan Kuncoro, Director of Sales and Marketing Division PT MMKSI, Agen Pegang Merek (APM) Mitsubishi, model ini belum sesuai dengan kondisi infrastruktur yang ada di Indonesia.

"Outlander PHEV saja untuk saat ini (yang dipasarkan). Kalau i-MiEV jenisnya adalah mobil listrik full Battery Electric Vehicle (BEV). Jadi untuk kondisi Indonesia saat ini yang ideal adalah plug-in dan hybrid," ujar Irwan Kuncoro di jakarta, baru-baru ini, tentang pengadaan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) di Indonesia.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan (kiri), Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI Irwan Kuncoro (tengah) mendengarkan penjelasan Deputi TIEM BPPT Eniya L. Dewi (kanan) saat berada di stan Mitsubishi saat pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9/2019). IEMS 2019 digelar pada 4 dan 5 September 2019 serta pada 7 September diisi kegiatan konvoi kendaraan listrik dari Kantor BPPT Thamrin Jakarta, hingga ke fasilitas BPPT di Kawasan Puspiptek Tangerang Selatan [ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc]
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan (kiri), Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI Irwan Kuncoro (tengah), dan Deputi TIEM BPPT Eniya L. Dewi (kanan) di stan Mitsubishi saat pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 [ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc]

Lebih lanjut, tambah Irwan Kuncoro, bila menggunakan kendaraan BEV maka harus selalu relay dengan infrastruktur charging di jalan-jalan atau dikenal dengan Stasiun Pengisian Ulang Kendaraan Listrik atau SPKLU. Alasannya, bila tenaga listriknya habis maka harus langsung di-recharge atau diisi ulang.

Baca Juga: 6 Wacana Seputar Mobil dan Mengemudi saat Cuaca Panas Ekstrem

"Kalau ini (jenis PHEV), daya listrik di mesin habis, maka baerai bisa melakukan pengisian. Jadi tidak relay terhadap infrastruktur yang belum tersedia," tambahnya.

Walau demikian, kata Irwan Kuncoro, di saat bersamaan dengan launching Mitsubishi Outlander PHEV, perusahaan juga mulai meyediakan charging station di jarangan diler dan di beberapa fasiltas umum seperti di mall, atau SPBU.

"Jadi nanti kami akan memiliki kerja sama dalam bentuk itu, menyiapkan charging stasion," tutupnya.

Sebagai catatan, pekan ini Perusahaan Listrik Negara atau PLN secara serempak telah meresmikan SPKLU di empat lokasi, yaitu Surabaya, Bandung, Bali bagian selatan, serta Tangerang. Lokasi yang dipilih antara lain adalah pusat perbelanjaan atau mall, seperti Aeon Mall BSD City.

Dan ditambahkan pula oleh PLN bahwa tahun ini, rencananya akan berdiri 10 SPKLU sebagai langkah ikut serta membangun ekosistem KBL di Indonesia.

Baca Juga: Kelanjutan Kasus Carlos Ghosn: Mantan Bos Nissan Bantah Selewengkan Dana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI