6 Wacana Seputar Mobil dan Mengemudi saat Cuaca Panas Ekstrem

Jum'at, 01 November 2019 | 12:05 WIB
6 Wacana Seputar Mobil dan Mengemudi saat Cuaca Panas Ekstrem
Mengemudi di bawah terik matahari. Sebuah ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ilustrasi pengharum ruangan mobil. [Shutterstock]
Ilustrasi pengharum ruangan mobil. [Shutterstock]

Saat memasuki kabin mobil di bawah kondisi cuaca panas atau terik, reaksi pertama para pengguna adalah segera menyalakan pendingin atau air conditioning alias AC. Ternyata, hal ini tidaklah disarankan.

Mengutip laman Auto2000, langsung menyalakan AC saat suhu kabin dalam kondisi masih panas ternyata bisa menimbulkan reaksi kimia yang berbahaya.

Baca selengkapnya

3. Cuaca Panas, Apakah KBL atau Mobil Listrik Aman dari Overheating?

Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Bedah Mobil Menhan Prabowo, Tesla Taksi Idaman

Indikator spesifik Toyota Prius Hybrid dengan informasi mode operasional: murni listrik, perpaduan listrik dan bensin, serta murni bensin [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Indikator spesifik Toyota Prius Hybrid dengan informasi mode operasional: murni listrik, perpaduan listrik dan bensin, serta murni bensin [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Suhu udara yang cukup panas dalam beberapa bulan terakhir sehubungan posisi semu Matahari dan angin kering dari benua Australia, berpotensi memicu kendaraan overheating.

Berbincang soal Kendaraan Bermotor Listrik atau KBL termasuk hybrid, apakah dampaknya sama dengan tipe konvensional? Sebagai catatan, mobil rendah emisi ini mengandalkan baterai sebagai salah satu sumber tenaga.

Baca selengkapnya

4. Fokus Saat Menyetir di Bawah Cuaca Terik, Begini Caranya

Bila tanda kelelahan datang, segera cari lokasi aman untuk istirahat [Shutterstock].
Bila tanda kelelahan datang, segera cari lokasi aman untuk istirahat [Shutterstock].

Berkendara di bawah cuaca panas terik, bisa mengambil preparasi atau persiapan saat mengemudi di saat puasa. Yaitu hilangnya konsentrasi karena kondisi fisik tengah menurun atau tengah mengalami dehidrasi. Kendati demikian, berkendara saat berpuasa atau di bawah cuaca terik bukan berarti tidak mampu berkendara secara aman.

Baca Juga: General Motors Indonesia Tutup, Terdampakkah Industri Otomotif Kita?

Yuniadi Haksono Hartono, External Affairs and Communications Director General Motors (GM) Indonesia dalam keterangan tertulisnya memberikan beberapa langkah agar berkendara tetap aman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI