Suara.com - Awal November, sejatinya kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Tanah Air sudah berangsur sejuk, karena memasuki musim penghujan. Namun seperti disebutkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kondisi panas ekstrem membuat Desember potensial disebut sebagai dimulainya musim hujan.
Saat ini, kondisi langit yang terjadi masihlah minim anasir awan. Posisi Matahari berada tepat di garis Khatulistiwa atau Equator Line, dan keadaan tanpa bentukan kumpulan uap air berjuluk awan itu membuat kita yang bermukim di garis khayal yang membagi Bumi menjadi dua bagian ini merasa lebih kepanasan atau kegerahan.
Bagaimana dengan mobil atau tunggangan kesayangan kita?
Mirip manusia, kendaraan juga perlu senantiasa terhidrasi atau cukup dialiri cairan. Dalam hal ini adalah pelumas yang membuat kinerja mesin senantiasi smooth atau tanpa gangguan. Kondisi cuaca panas ekstrem dari paparan sinar matahari bisa membuat sistem perkabelan mobil kehilangan elastisitas hingga akibatnya retas sampai patah.
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Bedah Mobil Menhan Prabowo, Tesla Taksi Idaman
Berikut ini adalah wacana yang dikumpulkan dari enam (6) artikel di kanal otomotif Suara.com. Seluruhnya berkait perawatan mobil termasuk sistem pendingin udara dan jenis tunggangan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) saat menghadapi cuaca terik ekstrem. Juga kesiapan pengemudinya. Selamat membaca.
1. Terik Matahari Masih Terjadi, Jaga Mobil Selalu Terhidrasi
Temperatur ekstrem masih melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Penyebabnya adalah posisi semu matahari di garis Khatulistiwa atau equator line. Sehingga pemanasan oleh sinar matahari menjadi maksimal.
Kondisi ini masih ditambah pergerakan massa udara dari Australia, yang bersifat kering, merujuk kondisi musim panas di Belahan Bumi Selatan (BBS). Akibat massa udara kering serta kondisi panas, pertumbuhan awan pun mengalami kesulitan dan sinar Matahari semakin leluasa menyapa Bumi tanpa terhalang awan.
Baca Juga: General Motors Indonesia Tutup, Terdampakkah Industri Otomotif Kita?
2. Ini Risiko Bila Hidupkan AC Saat Suhu Kabin Mobil Masih Panas