Jalur Puncak Gunakan Sistem Kanalisasi 2-1, Ini Komentar Pengamat

Kamis, 31 Oktober 2019 | 09:00 WIB
Jalur Puncak Gunakan Sistem Kanalisasi 2-1, Ini Komentar Pengamat
Sistem kanalisasi 2-1 di Jalur Puncak resmi dimulai sejak Minggu (27/10/2019) pukul 03.00 WIB [Suara.com/Rambiga].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bepergian dengan kendaraan pribadi melewati Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat akhir pekan, pengguna sangatlah akrab dengan sistem buka-tutup atau one way, yaitu melihat jadwal kapan ruas dibuka atau ditutup, karena seluruh jalur dibuat satu arah dalam durasi waktu tertentu.

Kini sistem yang dikenalkan adalah kanalisasi 2-1. Yaitu jalan tetap beroperasi dua arah, namun dipilah menjadi tiga lajur.

Dikutip via kantor berita Antara, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menilai sistem kanalisasi 2-1 Jalur Puncak, sebagai pengganti sistem buka-tutup sebagai langkah positif. Ia mengamati uji coba kanalisasi pada Minggu (27/10/2019).

Uji coba sistem kanalisasi 2-1 di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, hari ini 'gagal'. Kemacetan panjang akibat sistem tersebut membuat polisi kembali melakukan buka tutup jalur atau oneway. [Suara.com/Rambiga]
Uji coba sistem kanalisasi 2-1 di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor. Sebagai ilustrasi [Suara.com/Rambiga]

"Nanti ada rapat evaluasi antara Polres, BPTJ, Kementerian PU, Pemkab Bogor dan pihak-pihak lain untuk menyempurnakan," tukas Yayat Supriatna saat dihubungi kantor berita Antara pada Rabu (30/10/2019).

Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Anggaran Lem Bisa Beli Mobil Menteri, KBL Murah

Ia menyatakan bahwa uji coba sistem Jalur Puncak pada Minggu lalu dilakukan untuk memetakan titik-titik mana saja yang tetap terjadi kemacetan. Hasilnya sesuai prediksinya, penumpukan kendaraan terjadi di sekitar Megamendung, pertigaan Jalan Hankam, serta Pasar Cisarua.

"Sekarang pertanyaannya: apakah nanti kanalisasi sampai ke Taman Safari atau tidak, ataukah hanya sebelum Pasar Cisarua? Karena ada kondisi titik-titik tertentu yang mungkin belum bisa diatasi sekarang," papar Yayat Supriatna.

Ia mengatakan, nantinya sistem kanalisasi 2-1 bisa berlaku situasional di titik-titik tertentu mengingat belum semua Jalur Puncak bisa dibagi menjadi tiga lajur, melainkan hanya bisa dua lajur. Dan bisa pula dikolaborasikan dengan sistem buka-tutup.

"Nanti misalnya pagi itu tetap 2-1, namun siang hari diberlakukan sistem buka-tutup. Pagi 2-1 akhirnya memberikan kesempatan orang untuk turun dulu. Ini masih uji coba, tujuannya untuk melihat di mana titik-titik krusialnya," tandas Yayat Supriatna.

Senada, Ade Yasin, Bupati Bogor, Jawa Baratmemberikan beberapa catatan setelah melakukan pemantauan secara langsung uji coba sistem kanalisasi 2-1 Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, yang dilakukan pada Minggu (27/10/2019), sebagai pengganti sistem buka tutup.

Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Pacar Mike Lewis Naik Motor, Jaga Mobil Terhidrasi

"Ada beberapa catatan selama pemantauan berlangsung. Insya Allah beberapa catatan-catatan ini akan segera dicarikan solusinya bersama," ujar Ade Yasin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI