Suara.com - Tak semua orang memiliki pengetahuan mengenai mesin kendaraan berikut mengenai seluk beluk onderdil.
Memanfaatkan celah tersebut, ketidak pahaman mengenai mesin bisa menjadi peluang bagi oknum bengkel nakal untuk mencari 'penghasilan ekstra', seperti penuturan warganet satu ini.
Seorang warganet dengan akun Facebook bernama Arief membeberkan modus penipuan yang ia alami saat motor yang ia naiki mogok.
Melalui unggahan yang dikirimkan di sebuah grup bernama INFO GROBOGAN, ia berujar bahwa motor yang ia disabotase oleh oknum bengkel nakal.
Baca Juga: Google Ajarkan AI Kenali Bau
"Seusai dari mini market, motor yang saya kendarai mogok, lalu saya dorong. Lalu datang seorang bapak-bapak yang menghampiri saya." tulis warganet tersebut.
Arief berujar bahwa orang tersebut menawarkan bantuan untuk membawa motornya ke bengkel milik orang tersebut.
Namun sesampainya di bengkel, bapak-bapak tersebut berujar ada kerusakan di sistem pembakaran motor milik Arief dan menawarkan untuk membelikan onderdil seharga ratusan ribu.
Arief pun sempat ragu, namun bapak-bapak tersebut bersikukuh bahwa komponen tersebut rusak, seraya menukar komponen yang ada di motor Arief dengan yang berada di motornya, untuk membuktikan bahwa bagian tersebut rusak.
Arief mengunggah sebuah foto yang mennunjukkan komponen konslet tersebut.
Baca Juga: Hadir di Tokyo Motor Show 2019, Raize dan Rocky Sulit Masuk Indonesia?
"Ia berujar bahwa bagian injeksinya konlset, ia pun meminta uang Rp 200 ribu untuk membeli onderdil yang ia bilang harganya Rp 600 ribu, namun saya menolaknya takut karena bisa jadi ia membawa kabur uang tersebut." tulis Arief.
Komponen tersebut berupa relay, yang bisa ditemui dengan harga variatif sekitar Rp 40 ribu.
"Saya nanya teman saya via telpon, katanya cuma 40 ribuan, setelah tau, bapak-bapak tersebut kemudian bergegas." tulis Arief.
Di akhir postingan, ia mendapati bahwa motornya telah disabotase oleh seseorang dengan cara mencabut kabel koil motor Arief.
Ia juga mencurigai lantaran saat Arief mendorong motornya, ia merasa sudah dibuntuti oleh bapak-bapak tersebut.
"Intinya hati-hati, kalau orang awam bisa kehilangan Rp 600 ribu tuh." pungkasnya.
Dari postingan tersebut, bisa dilihat modus penipuan dengan cara menyabotase motor, kemudian membawa ke bengkel dan memasang banderol mahal terkait biaya perbaikan. Belum lagi adanya potensi bahwa pelaku modus tersebut bakal membawa kabur uang tersebut.