Hasil Survei: Desain Jadi Masalah Umum Soal Kualitas Mobil Baru

Rabu, 30 Oktober 2019 | 16:00 WIB
Hasil Survei: Desain Jadi Masalah Umum Soal Kualitas Mobil Baru
Kabin Wuling E100 dengan aksen warna seru. Sebagai ilustrasi kabin, di mana responden mobil baru berikan penilaian atas kenyamanan kabin mobil baru mereka [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - J.D Power Indonesia Initial Quality StudySM (IQS) 2019 menggelar survei tentang mobil sebagai produk otmotif. Topiknya adalah desain tunggangan yang baru dibeli.

Dari hasil survei ini, pemilik kendaraan baru di Indonesia mengeluhkan masalah desain dari produk otomotif yang mereka beli. Dan soal desain sendiri, rupanya menjadi pemicu setengah dari total masalah kualitas awal kendaraan.

Proporsi terkait masalah desain kendaraan ini terus meningkat hingga 46 persen. Perolehan hasil studi pada 2015 adalah 27 persen, dan mencapai 39 persen pada 2018. Dari 20 hal teratas yang diperhatikan konsumen tahun ini, 13 di antaranya terkait dengan masalah desain.

Interior mobil Lucinta Luna. [Classic Car Interior]
Interior mobil Lucinta Luna.  Sebagai ilustrasi kabin mobil bebas bising membuat pengguna pun nyaman [Classic Car Interior]

Masalah utama yang berhubungan dengan desain adalah menyangkut kabin atau sektor interior. Lebih detailnya lagi adalah tata ruang atau layout. Seperti soal jok atau tempat duduk, konektivitas dan pendingin udara atau AC di dalam mobil.

Baca Juga: Bila Crown Hybrid Masuk Lewat IU, Toyota Tak Tanggung Jawab

"Meskipun produsen secara konsisten meningkatkan kualitas mobil produksinya, mereka harus mencatat tanggapan dari pemilik kendaraan Indonesia yang berusia lebih muda,atau sebesar 40 persen dari semua pembeli kendaraan baru," kata Srabani Bandyopadhyay, Country Manager Indonesia untuk J.D. Power.

Ia menambahkan, pelanggan yang lebih muda melakukan perjalanan lebih banyak, sehingga penggunaan kendaraan juga lebih lama. Dari durasi inilah, terjadi peningkatan sensitivitas terhadap masalah yang mereka hadapi dan terkait aktivitas bermobil, seperti kebisingan, getaran, degradasi material, dan konektivitas.

Dalam studi ini, kualitas awal kendaraan menjadi acuan masalah yang dialami setiap 100 mobil selama dua hingga enam bulan pertama kepemilikan. Skor lebih rendah mencerminkan kualitas mobil yang dibeli lebih tinggi.

Dalam studi tahun ini, dari sisi industri, rata-rata terjadi peningkatan skor menjadi 64 dari 62 di 2018. Masalahnya hampir terbagi sama, antara kategori desain menghasilkan skor 30 dan manufaktur 34.

Tahun ini, pelanggan lebih banyak melaporkan masalah terkait kebisingan atas mobil mereka dengan skor 8,7 dibandingkan tahun lalu yang mendapatkan skor 6,9. Pelanggan yang melaporkan masalah terkait kebisingan dengan mobil ini melaporkan peringkat kualitas dan keandalan keseluruhan kendaraan yang lebih rendah, yaitu 7,9 pada skala 10 poin dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami masalah ini, yaitu 8,4 pada skala 10 poin.

Baca Juga: Yuk, Bedah Mobil Menteri: Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid

Nah, berapakah skor kenyamanan atau ketidaknyamanan yang Anda berikan kepada mobil baru milik pribadi?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI