Bila Balap Formula E Digelar di Jakarta, Sumber Listriknya dari Sini

Rabu, 30 Oktober 2019 | 10:00 WIB
Bila Balap Formula E Digelar di Jakarta, Sumber Listriknya dari Sini
Peresmian Jakarta sebagai salah satu tuan rumah Formula E musim 2019-2020 di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (20/9/2019). [Suara.com/Arief Apriadi].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menikmati balap yang digelar di ruas jalan raya sebuah kota? Pasti seru. Contoh konkretnya adalah balap Formula One (F1) seri Grand Prix atau GP Monako di Monte Carlo, ibu kotanya. Sudah sejak zaman old pentas balap jet darat di negeri mini itu menjadi pusat perhatian para pencinta otomotif dan gaya hidup.

Selain eksklusivitas, seperti menonton balap dari yacht atau kapal pesiar kapasitas terbatas atau berjumpa dengan para selebritas dunia, beberapa hal penting masuk dalam catatan. Utamanya sumber daya listrik.

Well, seluruh balapan bakal terhenti bila pasokan daya ini tidak ada bukan?

Pasalnya, mulai operasional Christmas Tree atau lampu penanda start dimulainya balapan, aktivitas ganti ban dan cek tunggangan para driver, sampai buka tutup mesin kasir yang menjual tiket serta makanan dan minuman selama acara mengandalkan tenaga listrik.

Baca Juga: Pada 2020, Dunia Akan Banjir Pasokan Minyak Mentah

Sehingga tak heran, saat digagas pentas Formula E atau balap jet darat listrik di Ibu Kota Jakarta, listrik pun menjadi salah satu bahasan utama. Apalagi, balap non-emisi ini mengandalkan jenis energi terbarukan (renewable) itu sebagai sumber daya utama.

Peluncuran Formula E Jakarta. (Suara.com/Fakhri)
Peluncuran Formula E Jakarta [Suara.com/Fakhri].

"Saya baca, mobil balap listrik Formula E baterainya rata-rata 250 kWh satu unit. Kami akan menguatkan untuk suplai," papar Ikhsan Asaad, General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya atau Disjaya, di Jakarta, Minggu (27/10/2019), dalam acara konvoi "Karnaval Jakarta Langit Biru".

Secara teknis, di sekitar kawasan Monumen Nasional atau Monas yang menjadi sentral dari rencana balap Formula E, akan disediakan gardu listrik untuk menyuplai kebutuhan pergelaran ini.

"Di Monas ada gardu, tinggal tarik kabelnya saja. Untuk peralatan charging, tim membawa sendiri, sehingga kami tinggal tarik kabel saja dari gardu," tandasnya.

Untuk kapasitas daya listrik, Ikhsan Asaad menyebutkan akan sangat melimpah, mencapai 12.000 megaWatt dengan beban puncak 5.500 megaWatt di siang hari, sehingga ia yakin suplai listrik untuk balapan itu bakal aman tak kekurangan.

Baca Juga: Yuk, Bedah Mobil Menteri: Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid

"Saya kira tidak terlalu susah, Asian Games kemarin saja aman semua pakai listrik PLN. Sekarang semua kegiatan juga tidak pakai genset lagi, kami gunakan powerbank sebanyak 60 unit dan UPS PLN. Kami siapkan itu selain gardu listrik," imbuh Ikhsan Asaad.

Dituturkan pula, bahwa salah satu misi dari "Karnaval Jakarta Langit Biru" (27/10/2019) adalah turut menggaungkan Formula E untuk edisi 2020, yang salah satu serinya mampir di kawasan Monumen Nasional, Jakarta.

"Karnaval Jakarta Langit Biru ini, kami ingin mengampanyekan kepada masyarakat tentang pentingnya kendaraan bebas emisi. Dan Formula E itu bagian dari kampanye untuk lebih banyak lagi menggunakan kendaraan berbasis listrik. Tenaga listrik tidak kalah dengan mesin berbasis minyak atau bahan bakar fosil," tukas Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta di kesempatan sama, namun lokasi berbeda.

Dan sebagai persiapan pengadaan infrastruktur utamanya listrik saat digelar balap Formula E, PLN UID Disjaya akan memberangkatkan tim ke Chile.

"Untuk Formula E, kami sedang cari event sebelum Formula E diselenggarakan di Jakarta, dengan teman-teman Jakpro. Infonya di Chile pada Februari 2020, mungkin kami akan ke sana," ujar Ikhsan Asaad, seraya menambahkan bahwa pihaknya juga sudah berdiskusi dengan Alberto Longo, co-founder and Chief Championship Officer of Formula E tentang teknis kelistrikan dalam balapan.

Kita nantikan balap Formula E di Jakarta, yang harapannya bisa semeriah gelaran-gelaran balap jet darat dengan sirkuit jalan raya. Seperti Monte Carlo, Spa-Francorchamps, serta Singapura.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI