Israel Sukses Kembangkan Sistem Keamanan Siber Otomotif

Selasa, 22 Oktober 2019 | 08:35 WIB
Israel Sukses Kembangkan Sistem Keamanan Siber Otomotif
Layar pada dashboard mobil menayangkan peta dari aplikasi navigasi. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Upstream Security, sebuah perusahaan pengamanan asal Israel berhasil mendapatkan dana untuk pengembangan cybersecurity bidang otomotif. Dikutip dari Reuters, pendanaan sebesar 30 juta dolar Amerika Serikat ini mereka dapatkan dari berbagai produsen otomotif dunia dan perusahaan modal ventura.

Sebagai catatan, perangkat lunak atau software pelindung kendaraan dari para hacker alias peretas kini makin marak. Sehingga pasar cybersecurity otomotif semakin kompetitif.

Menurut prediksi IHS Markit, pasar keamanan siber otomotif diperkirakan akan terus tumbuh. Dari nilai sebesar 16 juta dolar Amerika Serikat pada 2017, untuk 2025 bakal menjadi 2,3 miliar dolar.

"Ini adalah bukti beratnya masalah yang dihadapi industri otomotif," papar Yoav Levy, Kepala Eksekutif Upstream Security dalam sebuah pernyataan pers, saat mengumumkan telah memperoleh pendanaan dari penanam modal ventura Alliance Ventures, serta beberapa perusahaan mobil seperti Renault dari Prancis dan Nissan Motor Co Ltd dan Mitsubishi Motors Corporation asal Jepang. Ditambah truk asal Swedia, Volvo, Hyundai Motor Company asal Korea Selatan, Nationwide Mutual Insurance Co, sampai Charles River Ventures, Glilot Capital, dan Maniv Mobility.

Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Raffi Ahmad Pakai Lambo, Soleh Solihun Motoran

Maraknya bidang cybersecurity otomotif dimulai ketika terjadi pembajakan berupa peretasan atas Jeep Cherokee yang dilakukan saat mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) tengah melaju. Dan beritanya dimuat di majalah teknologi Wired pada 2015.

"Masalah yang terjadi pada beberapa manufaktur otomotif adalah konsekuensi dan risiko atas produk-produk begitu fitur konektivitas diperkenalkan. Tentu saja perusahaan berikutnya tidak menginginkan hal ini terjadi," papar Dan Sahar, Wakil Presiden Upstream Security kepada Reuters.

Kehadiran para peretas diakui memberikan dampak yang mempengaruhi kondisi safety sebuah mobil. Bagi industri otomotif, hal ini bisa berarti "skenario hari kiamat". Namun, bila mesti melakukan upaya recall, akan ada biaya yang tidak sedikit pula. Sehingga memberikan tambahan unsur pengamanan bisa dijadikan solusi.

Upstream Security akan menggunakan dana dari para donatur untuk menggandakan jumlah staf, kata Dan Sahar, utamanya dalam bidang penjualan, penelitian serta pengembangan teknologi.

"Keamanan adalah elemen inti dari kendaraan terkoneksi yang tidak bisa kami kompromikan. Upstream Security telah menunjukkan teknologi optimalisasi untuk memperkuat unsur keamanan kendaraan," jelas Yunseong Hwang, wakil presiden Hyundai Grup Open Innovation Investment Group.

Baca Juga: Final Round Trial Game Dirt 2019 Contoh Serunya Hiburan Otomotif

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI