Suara.com - Cairan anti kebocoran ban memang kerap di jual di pasaran. Cairan tersebut menjanjikan solusi sebagai pencegah terjadinya ban bocor.
Namun rupanya cairan tersebut justru dituding membawa sederet masalah lainnya, setidaknya menurut penuturan warganet satu ini.
Viral di media sosial, penuturan seorang warganet pengguna cairan anti kebocoran ban.
Bukannya membawa efek positif, cairan tersebut malah dituding membawa efek negatif pada kendaraan.
Baca Juga: Bergaya Ala Gembel, Ria Ricis Beli Mobil Mercedes Benz Hampir Rp 1 Miliar
Hal tersebut ia ungkapkan melalui sebuah unggahan di media sosial Facebook berikut ini.
"Cairan anti bocor mbah, nyampah di dalam ban. Jika cairan anti bocor ini efektif, kenapa kok tidak dari dulu di pakai? Kenapa dari ATPM tidak menyarankan? Sebenarnya efektif atau tidak sih mbah cairan anti bocor seperti ini jika diisikan di dalam ban?" tulisnya pada grup Facebook Motuba.
Rupanya banyak warganet yang juga menyoroti efekn negatif cairan tersebut. Masalah yang paling kerap timbul akibat penggunaan cairan tersebut adalah mampetnya lubang pompa ban.
"Saya kapok, Mbah. Ban kempes ga bisa dipompa, ternyata cairan ini mengeras dilubang pentil." tulis warganet dengan akun bernama ***Adiani Aidit.
"Setahu saya mbah kalo pakai itu cairan maksimal 6 bulan sekali kuras & ganti cairan baru lagi mbah." ujar Tyo.
Baca Juga: Mobil Raffi Ahmad Terbakar, Dijahili Orang?