Suara.com - Dua hal yang kerap menjadi pertanyaan khalayak luas seputar Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) termasuk jenis hybrid adalah soal durabilitas atau daya pakai baterai sebagai sumber daya, serta perawatannya.
Disebut yang kedua, tepatnya adalah cara merawat KBL termasuk mobil listrik jenis hybrid. Tidak sedikit yang beranggapan, bahwa perawatannya tidak akan semudah merawat mobil konvensional. Atau dengan kata lain, biaya perawatannya mahal.
Namun menurut Andri Widianto, Deputy Division Head PT Toyota Astra Motor (TAM), perawatan mobil hybrid maupun plug-in hybrid tidaklah jauh berbeda dibandingkan dengan versi konvensional.
"Tidak perlu takut ataupun khawatir. Sebenarnya sama saja," jelas Andri Widianto, saat ditemui di acara Electrified Vehicle Journalist Test Drive di Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 5 Best Kabar Otomotif Pagi: Mobil Ari Lasso Ditarik, Diecast Diburu
Hal senada juga diungkapkan Fauzan, Kepala Bengkel Auto2000 Banyuwangi Bahkan untuk servis berkala juga tergolong sama saja antara mobil hybrid dan mobil konvensional.
Kata Fauzan, pada kendaraan hybrid juga dilakukan pengecekan pada sektor mesin, sasis dan sistem kelistrikan. Namun yang membedakan, hanya pengecekan pada bagian saringan udara dengan sistem pendinginan baterai.
Untuk komponen di atas, penggantian dilakukan ketika jarak tempuh mencapai 40 ribu km, wajib diperiksa dan dibersihkan setiap enam bulan sekali.
"Kalau harus ganti, harganya juga cukup murah, hanya Rp 60 ribu," pungkas Fauzan.
Toyota saat ini menjadi satu-satunya produsen yang paling gencar memasarkan mobil jenis hybrid ataupun plug-in hybrid. Tercatat produsen otomotif yang berpusat di Jepang ini sudah memasarkan empat varian hybrid di Indonesia. Yaitu Toyota Alphard, Corolla Altis, Camry, dan C-HR.
Baca Juga: Industri Otomotif Serba Robotik, Peran Manusia Tetap Diperlukan