Sejenak 'Berkencan' dengan Royal Enfield Continental GT 650, Khas Banget!

Selasa, 15 Oktober 2019 | 19:50 WIB
Sejenak 'Berkencan' dengan Royal Enfield Continental GT 650, Khas Banget!
Test ride Royal Endfield Continental GT. (Suara.com/Cesar Uji Tawakal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Royal Enfield (RE) Continental GT bisa dibilang merupakan salah satu produk dari Royal Enfield yang membawa keunikan tersendiri dibandingkan dengan produk mereka yang lainnya.

Suara.com pun mendapat kesempatan untuk mencicipi motor dobel piston tersebut. Seperti apa keistimewaannya?

1. Spesifikasi

Test ride Royal Endfield Continental GT. (Suara.com/Iqbal Asaputra)
Reporter Suara.com saat menjajal Royal Endfield Continental GT. (Suara.com/Iqbal Asaputra)

Motor ini menjadi salah satu motor RE yang mengusung mesin berpiston ganda, selain Interceptor. Walaupun demikian di atas kertas motor ini mengusung spesifikasi yang identik.

Baca Juga: Timnas Indonesia Tahan Imbang Arab Saudi

Mesin motor ini mengusung profil SOHC berpendingin oli plus silinder ganda dengan  kapasitas 648 cc. Motor ini diklaim mampu menghasilkan tenaga sebesar 47 Bhp atau sekitar 35,04 kW di putaran mesin 7250 rpm.

Dengan transmisi mesin 6 percepatan manual, motor bersistem pengabut bahan bakar injeksi ini mampu mengail torsi sebesar 52Nm di putaran mesin 5250 rpm.

2. Fitur

Test ride Royal Endfield Continental GT. (Suara.com/Cesar Uji Tawakal)
Test ride Royal Endfield Continental GT. (Suara.com/Cesar Uji Tawakal)

Walaupun terkesan memiliki desain jadul khas RE, namun jangan salah. Selain sistem pengabut bahan bakar yang sudah injeksi, motor ini juga mempunyai sistem pengereman ABS dual channel.

Sementara itu, motor ini tetap mengusung ciri khas motor lawas dengan lampu bulat serta minim fitur 'gimmick' seperti pada motor-motor buatan terkini.

Baca Juga: Pekerjaan Jeremy Thomas Terganggu Akibat Tersandung Kasus Penipuan

3. Impresi berkendara

Berbeda dari kebanyakan produk RE, motor ini mengusung stang jepit, membuat posisi berkendara motor ini agak sedikit sporty. Pengendara dibuat membebankan berat tubuh ke siku dan pergelangan tangan, rasa yang kerap ditemui seperti pada stang jepit pada umumnya.

Selain itu, motor ini mengusung bobot yang relatif cukup berat, khususnya bagi pemotor yang terbiasa membawa motor sport dengan kubikasi tak lebih dari 250 cc.

Rasa berat tersebut membuat motor berbobot 198 kg ini sangat mantap untuk digunakan berkendara jarak jauh, namun sangat melelahkan jika pengemudinya terjebak macet. Apalagi dengan stang jepit membuat motor ini kurang lincah. Namun memang beginilah konsep yang diusung oleh motor tersebut.

Selain itu, dibandingkan dengan produk satu piston RE lainnya, motor ini memiliki getaran mesin yang lebih halus. Tenaganya pun cukup besar namun tidak mengintimidasi seperti moge di atas 500 cc pada umumnya, membuat laju motor ini mudah dikendalikan dan diperhitungkan.

Ditambah dengan mesin dua silindernya, motor ini mampu menghasilkan suara yang 'merdu' khususnya bagi para pecinta roda dua.

Sementara untuk masalah pengereman, dengan ABS motor ini tergolong cukup pakem, membuat pengendaranya merasa lebih aman saat membesut motor tersebut. 

4. Kesimpulan

Test handling Royal Endfield Continental GT. (Suara.com/Iqbal Asaputra)
Test handling Royal Endfield Continental GT. (Suara.com/Iqbal Asaputra)

Mengusung posisi duduk paling sporty di antara sesama motor RE, Continental GT sangat unik namun tidak meninggalkan ciri khas dari motor RE.

Dengan banderol harga sekitar Rp 195 jutaan, motor ini tentu layak mendapat perhatian. Namun dengan karakter getaran mesin yang khas bisa jadi motor ini kurang disukai oleh penikmat motor 'halus' yang terbiasa dengan motor-motor buatan Jepang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI