Suara.com - Audi telah memperkenalkan wujud konsep dari proyek mobil terbang Pop.Up Next melalui ajang Geneva Motor Show 2018.
Menurut Auto News Europe, perusahaan dikabarkan telah menghentikan projek itu karena rumitnya teknologi dan besarnya biaya pengembangan.
"Kami percaya akan membutuhkan waktu yang sangat lama sebelum taksi terbang mampu diproduksi secara berseri," ungkap juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Pihak penggagas juga menambahkan, bahwa projek Pop.Up Next sebenarnya sudah mencoba untuk menyelesaikannya. Namun masalah yang dialami sangatlah kompleks.
Baca Juga: Keren, Singapura Bakal Segera Punya Taksi Terbang !
Seperti diketahui, projek mobil terbang Audi adalah sebuah modul mobil dengan platform seperti skateboard yang mengandalkan baterai 15 kWh berpadu dua motor listrik penghasil luaran atau output gabungan sebesar 80 daya kuda (60 kW/82 PS).
Bekal yang dimiliki ini memungkinkan mobil terbang untuk menempuh perjalanan hingga 130 km dalam sekali pengisian.
Keunggulan dari kendaraan ini adalah tersedianya berbagai pilihan mode terbang. Untuk melakukannya, mobil ditopang oleh empat baling-baling layaknya sebuah helikopter.
Setiap baling-baling ditenagai motor listrik berkekuatan 26 daya kuda (dk) yang disalurkan melalui baterai berkapasitas 70 kWh. Output gabungan menghasilkan tenaga 214 dk yang memungkinkannya terbang dalam kecepatan 120 km per jam
Dengan mode terbang, mobil hanya mampu menempuh jarak 50 km dan harus kembali mengisi daya baterai selama 15 menit.
Baca Juga: "Taksi Terbang" Airbus Siap Mengudara Tahun Depan
Meskipun tampaknya projek ini sudah mati, Volkswagen Group sepertinya belum menyerah untuk mengembangkan mobil terbang. Belum lama ini, Porsche dan Boeing menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan mobilitas udara pribadi untuk perkotaan.
Sebagai bagian dari perjanjian, perusahaan ini sedang mengerjakan landasan dan pendaratan vertikal layaknya film Batman.