Suara.com - Penjualan mobil berjenis hybrid terus didorong dalam memyambut era kendaraan listrik. Dengan demikian cepat atau lambat, mobil bermesin bensin akan mulai tergantikan. Artinya, di masa depan akan ada mobil bekas berjenis hybrid.
Bagaimanakah nasib mobil ramah lingkungan ketika menjadi mobil bekas nantinya?
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor atau TAM, Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa garansi baterai pada mobil hybrid memang ada batasnya.
Baca Juga: Topan Hagibis Mendekat, Pentas Otomotif Ini Dipantau Ketat
"Ya, garansi itu ada batasannya. Artinya bila saat charging tidak bisa memberikan daya, kami akan berikan gantinya. Namun bila terjadi penurunan, yang artinya masa pakai mulai berkurang atau cycle life tengah terjadi, dan tidak terlalu signifikan atau masih bisa bekerja dengan baik, hal itu sebenarnya wajar," jelas Anton Jimmi Suwandy di Bali, baru-baru ini.
Terlepas dari itu, tambahnya, pihak PT TAM saat ini sedang mempertimbangkan melakukan program extended guarantee. Jadi ada pilihan, kalau konsumen mau mendapatkan extended guarantee misalnya tujuh atau 10 tahun.
"Namun sebenarnya baterai itu sama juga dengan mesin, karena mesin pun memiliki umur, apakah 10 tahun atau lebih. Jadi baterai itu didesain sama dengan umur mesin juga sebenarnya," imbuh Anton Jimmi Suwandy.
Terakhir, menurutnya, soal mobil bekas hybrid bekas juga dibutuhkan edukasi. Sama seperti negara maju di Amerika atau Jepang.
"Orang menjadi tahu bahwa baterai itu umurnya memang sama dengan umur mobil. Butuh waktu untuk edukasi," tutup Anton Jimmi Suwandy.
Baca Juga: 5 Best Berita Otomotif Pagi: Test Drive Mobil Hybrid, Pemotor Merokok