Suara.com - Perang dingin antara Korea Selatan (Korsel) dan Jepang sepertinya terus berlanjut. Hasilnya berimbas dengan merosotnya penjualan mobil di masing-masing negara.
Sebagaimana dilansir laman Nikkei, Korsel belum lama ini memboikot brand mobil Jepang, seperti Toyota, Honda, dan Nissan untuk masuk ke negaranya.
Hal ini merupakan respons Korsel atas pembatasan ekspor material teknologi Korea yang dilakukan oleh negeri matahari terbit tersebut. Tidak hanya itu, Korsel juga membatasi kunjungan ke Jepang, yang berimbas kepada sejumlah maskapai penerbangan.
Hasilnya beberapa pabrikan otomotif asal Jepang saat ini sulit melakukan penjualan di Korsel. Untuk sektor otomotif, berdasarkan data yang dirilis Korea Automobile Distribution and Import Association, penjualan mobil Jepang pada Agustus 2019 turun 57 persen dan hanya terjual 1.400 unit.
Baca Juga: Tol Trans Jawa Dongkrak Industri Otomotif, Namun Ada Konsekuensinya
Sementara impor mobil baru dari Jepang ke Korea hanya lima persen pada bulan lalu, turun drastis 16 persen pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Akibat perang dingin antar kedua negara, dampak positif justru dirasakan brand-brand mobil asal Jepang. Pasalnya penjualan mobil Eropa di Korsel melonjak dengan angka yang cukup signifikan.
Boikot yang dilakukan Korsel terhadap produk-produk Jepang sudah mulai dilakukan sejak Juli lalu. Aksi ini tidak hanya terjadi pada sektor otomotif, tapi juga sektor lain seperti penerbangan dan minuman beralkohol.