Suara.com - Persaingan di kelas Low Multi-Purpose Vehicle (LMPV) menjadi segmen yang paling ketat dengan banyaknya pendatang baru dan produk penyegaran. Namun di sisi lain, penjualan Daihatsu Xenia sebagai pemain lama justru tengah mengalami penurunan.
Apakah ini berarti bahwa posisi mobil keluarga andalan Daihatsu itu mulai tergeser oleh pendatang baru?
Menanggapi hal ini, Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, penjualan Daihatsu Xenia menurun disebabkan oleh terbatasnya kapasitas produksi.
"Xenia (menurun) itu sebetulnya karena kapasitas produksi kami di plant Sunter yang sangat terbatas. Kami tidak bisa produksi karena prioritas untuk ekspor, kemudian juga model lain. Jadi produksi Xenia lebih rendah," ujar Amelia Tjandra di Jakarta, baru-baru ini.
Baca Juga: 5 Best Berita Otomotif Pagi: Bikin SIM, Motor Anti Mainstream
Meski begitu, perempuan yang akrab disapa sebagai Ibu Amel ini mengklaim bahwa penjualan Xenia mulai mengalami peningkatan. Kapasitas produksinya yang ada juga sudah ditingkatkan.
"Bulan kemarin (September) Xenia sudah lumayan supply. Kapasitas produksi bisa lebih 1.500 untuk September, Agustus lebih sedikit," kata Amelia Tjandra
Berdasarkan data GAIKINDO atau Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan Daihatsu Xenia periode Juli 2019 hanya 675 unit. Sedangkan Agustus semakin turun menjadi 462 unit.
Penjualannya kalah dari pemain baru asal China, Wuling Confero. Namun seperti diketahui, pabrik Daihatsu Sunter tidak hanya memproduksi Xenia untuk LMPV, namun saudara kembarnya, yakni Toyota Avanza.
Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Mobil Krisdayanti, Projek Energi Sumba