Suara.com - Dalam mendukung budaya kustom di Indonesia, Royal Enfield pun menghadirkan The 30 di ajang Kustomfest 2019. The 30 merupakan motor kustom cafe racer garapan Kromworks, bengkel modifikasi di Ciputat, Tangerang Selatan.
Saat pertama kali melihatnya, The 30 tampak begitu klasik namun juga terkesan futuristis. Sang builder, Andhika Pratama memang mengaku memadukan gaya modern dan gaya klasik di The 30.
Pada kondisi orisinal Royal Enfield Continental GT 650 sendiri merupakan sepeda motor bergaya cafe racer yang benar-benar klasik.
Royal Enfield menyebut, Continental GT 650 merupakan representasi dari budaya cafe racer di era 50-60an di Inggris.
Baca Juga: Menpar Dukung Lombongo Jadi Kawasan Ekonomi Khusus untuk Tujuan Wisata
Royal Enfield Continental GT 650 mengusung mesin 2-silinder berkapasitas 648 cc, yang menghasilkan tenaga hingga 47 daya kuda dan torsi 52 Nm.
Andhika Pratama mengaku tidak banyak menghadapi kesulitan saat mengerjakan kustomasi pada Royal Enfield Continental GT 650, meski hanya dikerjakan selama satu setengah bulan saja.
"Dari standar (pengerjaan) hanya dilakukan selama satu setengah bulan. Ubahan yang dibawa memang mengedepankan style yang berbeda, yang menarik tapi juga fungsional, aman dan layak jalan," buka Andhika.
Andhika menambahkan "Yang lebih memakan waktu ada di bagian ubahan frame belakang dan terutama di bagian kelistrikan. Karena ini (Royal Enfield Continental GT 650) sudah mengusung teknologi injeksi, otomatis banyak kabel yang lebih rumit,"
Ubahan bodi pada The 30, seperti tangki, fairing, side panel, hornet hingga fender depan dibuat menggunakan steel galvanized.
Baca Juga: Tangkap Bupati Lampung Utara, KPK Sita Uang Rp 600 Juta
Tak lupa pada bagian jok motor yang sudah diganti menggunakan custom leather, serta knalpot two on two yang juga dibuatnya sendiri menggunakan bahan stainless steel.