Suara.com - Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika optimis pencapaian ekspor kendaraan bermotor dari Indonesia baik secara utuh (Completely Built-up atau CBU) maupun terurai (Completely Knock-down atau CKD) ke depannya akan terus meningkat.
Hal ini, menurut Putu Juli Ardika tidak lepas dari rencana produsen kendaraan yang siap melakukan investasi di Indonesia, dengan cara mendirikan pabrik produksi dan perakitan.
Terlebih lagi dijelaskan Putu Juli Ardika, bahwa investor baru yang akan datang memiliki orientasi ekspor. Namun tetap memasarkan unit di dalam negeri.
"Mereka (calon investor) sudah berpengalaman dalam hal ekspor. Kalau bicara kesiapan, saat ini yang paling siap dia. Komitmennya, lebih dari 50 persen akan diekspor," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta, baru-baru ini.
Baca Juga: Seru, Suzuki Siapkan Produk Hybrid Dengan Harga Lebih Murah
Meski masih menutup keran informasi lebih jauh, produsen mobil yang tidak disebutkan namanya itu diklaim sudah berpengalaman dalam hal membuat kendaraan berbasis elektrifikasi atau Kendaraan Bermotor Listrik (KBL). Hal ini dianggap sesuai, dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan dan mengekspor mobil yang digerakkan tenaga baterai.
Sebelumnya santer terdengar bila produsen otomotif asal China, BYD Automobile, memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di Indonesia.
Sedangkan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO,) Yohannes Nangoi sendiri di arena GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) membenarkan hal INI.
"Saya belum tahu BYD seperti apa, namun mereka mengincar Indonesia sebagai basis produksi," tukas Yohannes Nangoi dalam kesempatan terpisah.
Baca Juga: Kebal Ganjil Genap, Mobil Tesla Deddy Corbuzier Pertama di Indonesia?