Suara.com - Aki adalah salah satu komponen penting dalam kendaraan, baik roda dua ataupun roda empat. Benda berbentuk kotak tersebut berfungsi untuk menyimpan energi listrik.
Selama ini yang beredar luas di Indonesua, ada dua jenis aki, yaitu aki basah dan aki kering. Komponen keduanya sama, yaitu cairan elektroda.
Bedanya, jika aki basah cairannya terbilang encer dan butuh perawatan rutin, aki kering memiliki cairan elektroda berbentuk gel yang lebih padat serta bebas perawatan.
Dengan keistimewaannya masing-masing, harga kedua jenis aki itupun berbeda. Di pasaran, harga aki kering biasanya lebih mahal dibandingkan aki basah.
Baca Juga: Ojol Naik Motor Legendaris Bikin Salah Fokus, Warganet: Sultan Gabut!
Lanjut ke masalah perawatan aki basah, pemilik kendaraan yang memakai aki jenis itu harus rajin merawat akinya, terutama mengecek ketinggian air aki atau zuur.
Dilansir dari Hyundai, disarankan minimal dua bulan sekali untuk memeriksa ketinggian air aki. Jika lama tidak diperiksa dan diisi ulang, sel aki yang tidak terendam cairan bisa mengalami korosi dan mengakibatkan sel aki cepat rusak.
Soal usia pemakaian, aki basah maupun kering tidaklah berbeda jauh. Biasanya berada di kisaran 1,5-2 tahun untuk pemakaian normal, dengan catatan perawatan dilakukan teratur untuk aki basah.