Suara.com - Pernah melihat tempat pengisian angin ban yang 'menjajakan' nitrogen? Kini, tempat pengisian nitrogen berkembang di berbagai kota di Indonesia.
Biasanya, ruang di samping Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sering disewa oleh pengusaha pengisian nitrogen tersebut.
Sebelum ngetren pengisian nitrogen untuk ban, masyarakat biasanya mengisi angin dengan udara biasa yang ditiupkan dari pompa kompresor.
Sebenarnya, apa yang bagus sih dari nitrogen dibandingkan isi angin biasa? Ini dia penjelasannya.
Baca Juga: Disebut Dinar Candy Minta Mobil ke YouTuber, Bebby Fey : Hati-hati Kamu!
1. Angin biasa juga mengandung nitrogen?
Sudah bukan rahasia jika kandungan udara yang ada di Bumi terdiri dari 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan sisanya adalah gas lain. Jadi, bukankah sama saja mengisi angin biasa dan angin nitrogen? Tentu saja tidak. Dalam udara biasa juga terkandung zat-zat lain, misalnya karbon dioksida, uap air dan zat lainnya.
Zat-zat tersebut bisa menyebabkan karat pada pelek kendaraan, baik mobil maupun motor. Bahasa kerennya, nitrogen itu non-korosif. Walaupun cuma dalam kebanyakan kasus cuma bercak karat, soalnya pelek-pelek jaman sekarang tentunya sudah berstandar SNI sehingga mereka tentu dilapisi bahan-bahan tertentu agar awet.
2. Berat jenis ringan.
Apa yang bagus dari berat jenis yang ringan? Ya simpel, berat ban yang terisi nitrogen akan lebih ringan. Hal ini tentu akan berpengaruh pada laju kendaraan anda karena semakin berat ban, semakin terbebani kinerja mesin. Efek yang ditimbulkan oleh ban yang lebih berat adalah bahan bakar yang lebih boros, dan tentu saja kalah 'cepat'.
Baca Juga: Warna Mobil Ternyata Cerminkan Kepribadian Pemiliknya, Mana Favoritmu?
Walaupun masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kecepatan, misalnya ukuran kubikasi mesin dan lain-lain, tapi tidak ada salahnya untuk meringankan kerja mesin agar lebih awet dan efisien. Lagian kalau ban jadi enteng, mau bermanuver juga lebih enak kok.