Suara.com - Balap Formula One (F1) di Singapura akhir pekan lalu sangatlah seru. Salah satu alasannya, Sebastian Vettel sukses meraup posisi pertama setelah mulai awal tahun hingga sebelum Grand Prix atau GP F1 Singapura predikat terbaiknya selalu berada di bawah level paling atas.
Padahal, ia telah menggenggam gelar juara dunia F1 sebanyak empat kali, pencetak poin termuda (2007), peraih pole sitter termuda (2008), sampai menjadi juara dunia termuda (2010). Tak heran, ia pun meneteskan air mata saat lagu kebangsaan Jerman, Das Deutschlandlied, diperdengarkan. Telunjuk kanannya pun teracung--sudah menjadi gaya khasnya--mengarah kepada deretan para penonton yang riuh memberikan tepuk tangan di bawah podium.
Dalam beberapa kesempatan saat hendak berlaga di trek balap jet darat, driver kelahiran Heppenheim, 3 Juli 1987 dan berputri dua ini terpergok mengayuh sepeda pancal. Contohnya menjelang GP F1 Spanyol (Mei 2019). Begitu lincah dan kencangnya, sampai bisa mendahului sebuah truk.
Sementara saat akan bertanding di Sirkuit Paul Ricard, Prancis (Juni 2019) dan di beberapa seri Eropa, Sebastian Vettel muncul menggeber sepeda motornya. Koleksinya pun sangar, tak sebatas buatan Jerman.
Baca Juga: 3 Hits Berita Otomotif Pagi: Viral Begal, Scooter Anti Mainstream
Dikutip dari Sportskeeda, lelaki yang menikahi Hanna Prater ini memiliki koleksi motor dan sepeda vintage.
"Sepeda dan motor adalah sarana transportasi pertama saya, yang memberikan rasa kebebasan," tukasnya seraya bercerita di masa kecilnya gemar naik Vespa mini bersama saudarinya.
"Dan di usia 16 tahun, seluruh uang tabungan hasil menang balapan saya belikan Cagiva Mito," tandas driver tim Scuderia Ferrari itu.
Di antara beberapa koleksi motor vintage Sebastian Vettel, yang berasal dari Jepang adalah Suzuki T 500 yang diproduksi kurun 1963 - 1977 berkapasitas mesin 90 - 500 cc. Miliknya berwarna biru tosca dan digeber saat waktu luang.
Ada pula Kawasaki H2 750, motor bermesin 2-tak yang diproduksi kurun 1972 - 1975. Memiliki kubikasi 748 cc dan tenaga 55 kW, kecepatan maksimalnya mencapai 190 km per jam.
Baca Juga: 5 Berita Hits Otomotif Akhir Pekan: Jalan Seram, Mobil Listrik Mahal
Koleksinya dari Jepang yang lain adalah Suzuki GSX R750, salah satu anggota dari keluarga seri sport Suzuki GSX R. Dikenalkan di Cologne Motorcycle Show 1984 atau sekitar tiga tahun sebelum kelahiran Sebastian Vettel, motor ini ditenagai mesin 750 cc, dipadu sasis ringan supersport, serta suspensi depan dan belakang yang canggih.
Laman berikut adalah koleksi motor Sebastian Vettel dari daratan Eropa, dan alasannya mengapa semangat bermotor ini tidak pernah surut.
Lantas untuk koleksi dari daratan Eropa, Seb (begitu ia diakrabi) juga mengoleksi KTM 390. Sebuah motor balap sport modern berteknologi canggih, bermesin 373,2 cc yang dipadukan girboks sekuensial 6-percepatan dengan daya maksimum 43,5 PS pada 9.000 rpm. Kapasitas tangki bahan bakar sekitar 10 L, dan kecepatan maksimal mencapai 140 km per jam.
Dan satu lagi adalah BMW R Nine T, yang diproduksi BMW Motorrad pada 2014. Penampilannya adalah roadster bergaya retro. Motor ini memiliki beberapa elemen desain yang memungkinkan motor untuk dimodifikasi dengan sangat mudah. Memiliki mesin flat-twin 1.170 cc berpendingin udara kokoh dengan tenaha sebesar 96.G daya kuda pada 7.610 rpm. Ditopang suspensi garpu teleskopik depan, dan suspensi Paralever di bagian buritan. Kecepatannya keren, mencapai 230 km per jam.
Satu hal yang membuat Sebastian Vettel menyayangi motor-motornya ini adalah, naik motor sangatlah menyenangkan. Sehingga ia pun tak keberatan dijuluki sebagai "anak motor".
"Pasalnya, kita bisa berhenti di mana pun lokasi yang diinginkan, cukup jejakkan kaki dan turun. Bahkan bila tengah berada di dalam kota sibuk sekalipun. Di sinilah nilai sepeda motor benar-benar tak terkalahkan," pungkasnya sembari menyunggingkan senyum khasnya.