TMMIN - UGM: Sinergi Industri dan Akademisi Perkuat Daya Saing Nasional

Sabtu, 21 September 2019 | 11:00 WIB
TMMIN - UGM: Sinergi Industri dan Akademisi Perkuat Daya Saing Nasional
Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur TMMIN bersama tim dan pakar Universitas Gadjah Mada (UGM) saat penandatanganan kemitraan [Dok. TMMIN].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penandatanganan Kemitraan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat di Gedung Rektorat Universitas Gadjah Mada, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur TMMIN mengatakan, industri Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan daya saing agar bisa memberikan kontribusi yang lebih kepada bangsa Indonesia. Kami yakin bahwa salah satu kunci utama untuk mencapainya adalah dengan kemitraan yang erat dengan akademisi.

Welding Process TMMIN. [TMMIN]
Welding Process TMMIN. [TMMIN]

"Semoga beragam riset yang kami jalankan dengan UGM dapat mengawali hubungan yang lebih erat lagi dengan dunia pendidikan,” ujar Warih Andang Tjahjono, dalam keterangannya.

Sebagai bagian dari upaya mengembangkan riset industri dan link and match antara industri dengan akademisi, kemitraan riset antara TMMIN dan UGM mencakup topik-topik yang menjadi perhatian industri seperti energi baru dan terbarukan, lingkungan hidup, produktivitas dan efisiensi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Dalam bidang energi baru dan terbarukan, peneliti dari UGM akan mengkaji teknologi pembuatan biodiesel dari kelapa sawit yang menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau.

Baca Juga: Siap-siap, Ruas Tol Dalam Kota Bakal Dipantau Tilang Elektronik!

Sementara untuk bidang lingkungan hidup, peneliti UGM akan mengkaji penggunaan tanaman kenaf yang memiliki nilai ekonomis untuk konservasi lahan gambut, serat kenaf ini juga merupakan serat organik yang memiliki beragam kegunaan.

Sedangkan dalam bidang produktivitas dan efisiensi, peneliti UGM akan mengkaji upaya pembetukan ekosistem yang mampu mendukung inkubasi dan pertumbuhan Industri Menengah dan Kecil (IKM) dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Peneliti UGM juga akan mengembangkan kompetensi SDM berbasis industri dengan membangun robot industri berbasis kecerdasan buatan.

"Ke depannya, persaingan akan terjadi bukan lagi antarperusahaan atau industri, melainkan antarekosistem. Oleh karena itulah ekosistem industri yang kompetitif harus terus-menerus dibangun dengan meningkatkan kerjasama triple helix antara industri, akademisi, dan pemerintah," pungkas Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN.

Riset-riset ini akan berlangsung selama enam bulan, dan hasilnya menjadi kajian ilmiah, juga akan didesiminasi ke industri-industri terkait sejalan semangat link and match.

Baca Juga: Kepincut Modifikasi Motor? Yuk, Bikin Preparasi Seperti Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI