Mengemudi di Tengah Kabut Asap, Jangan Pernah Lakukan Ini

Kamis, 19 September 2019 | 13:00 WIB
Mengemudi di Tengah Kabut Asap, Jangan Pernah Lakukan Ini
Seorang pengemudi menggunakan masker untuk mengurangi potensi ISPA akibat terpapar kabut asap. Diabadikan di Bangkok, Thailand. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan dan lahan atau karhutla telah memberikan dampak kualitas udara dan visibilitas atau jarak pandang di beberapa kota di Indonesia. Mata dan pernapasan terganggu, begitu pula aktivitas mengemudi sehari-hari.

Dalam menyikapi kondisi kabut asap, sebaiknya aktivitas menyetir atau mengemudi dikurangi, karena membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan raya lainnya.

Sejumlah kendaraan melintas di atas jembatan Ampera yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (5/10). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]
Sejumlah kendaraan melintas di atas jembatan Ampera yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera. Sebagai ilustrasi [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]

Akan tetapi bila mesti dilakoni, hendaknya menyimak wacana yang dikutip dari Car and Bike, serta Auto NDTV berikut ini. Bagikan kepada anggota keluarga dan kerabat, agar mereka juga melakukan langkah aman bagi diri sendiri pun sekitar.

Langkah-langkah mengemudi dalam kondisi paparan kabut asap:

Baca Juga: Top 5 Kabar Otomotif Pagi: Koleksi CR7 Sampai Spiderman Memaafkan

1. Jangan pernah gunakan lampu hazard

Sesuai fungsinya sebagai lampu darurat, hazard hanya digunakan dalam kondisi kendaraan berhenti. Memasangnya dengan dalih agar pengemudi lain melihat kehadiran mobil Anda malah membahayakan, karena mereka tidak bisa mendapatkan informasi, apakah kendaraan di depannya akan bergerak ke kiri atau ke kanan.

2. Gunakan lampu kabut atau nyalakan lampu utama low beam

Gunakan lampu kabut dan atur posisi penerangan lampu utama low beam, bukan kebalikannya, high beam. BIla disetting pada posisi tinggi, kabut bakal memantulkan sinar cahaya kembali ke pengemudi yang sejajar pandangan rata-rata. Hal ini berpotensi  menyilaukan mata dan semakin memperburuk visibilitas.

Pemakaian low beam memantulkan cahaya lebih pendek sekaligus menjadi cara terbaik untuk memperingatkan mobil di belakang Anda.  Dan jangan lupa nyalakan sign lamp saat hendak berbelok.

Baca Juga: Lebih dari 30 Orangutan Terpapar Kabut Asap, Diobati Pakai Nebulizer

3. Sediakan ruang cukup bagi kendaraan depan dan belakang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI