Suara.com - Selain rem blong, mobil yang alami pecah ban juga bisa menyebabkan kecelakaan yang tak kalah mengerikan. Namun, ada hal yang bisa dilakukan oleh pemobil saat mengalami pecah ban ketika sedang melaju.
Mengutip dari unggahan warganet Nudisetia Pratama di jejaring Facebook, ia membagikan beberapa tips yang sebaiknya dilakukan saat ban mobil pecah.
"Kondisi pecah ban merupakan kejadian yang telah berulang kali terjadi dan kondisi ini diperparah lagi dengan reaksi pengemudi yang salah dalam menghadapi situasi ini," kata Nudisetia.
Dijelaskan pula, Sonny Suksmana selaku Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) bahwa "Hal terpenting saat terjadi pecah ban adalah pengemudi jangan panik, sehingga bisa berpikir jernih,"
Baca Juga: Pegawai Bawa Bendera Kuning, Lagu Darah Juang Iringi Pemakaman KPK
Dalam kondisi tenang, pemobil bisa melakukan empat langkah berikut ini:
Kontrol Setir Agar Tetap Lurus
Saat pecah ban, terutama ban depan, akan sangat memengaruhi pergerakan setir. "Biasanya kondisi arah mobil akan berubah sesuai dengan bagian ban yang pecah dan diupayakan agar mobil tetap lurus ke depan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya roll-over atau terbalik," katanya.
Hindari Menginjak Rem
Saat ban pecah, menginjak rem malah berpotensi meningkatkan risiko mobil terbalik. "Menginjak rem berakibat akan menyebabkan mobil terbalik karena terjadi cengkraman yang tidak seimbang antara bagian ban yang pecah dengan ban yang masih normal. Lepas pedal gas dan biarkan mobil melambat dengan sendirinya,"
Baca Juga: Sumenep Punya Kartu Cerdas Pelajar untuk Absen Online dan Tabungan
![Ilustrasi rem mobil. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/original/2016/12/08/o_1b3e55j4e6q48qm5l1o3617cia.jpg)
Jangan Injak Kopling
Sama seperti melakukan pengereman, menginjak pedal kopling-untuk mobil transmisi manual-malah meningkatkan risiko. Ada baiknya biarkan kopling terangkat, agar terjadi efek engine break guna melambatkan laju mobil.
Mobil Matik Jangan Tambah Panik
Terakhir, untuk pengemudi mobil matik (transmisi otomatis) jangan menurunkan kecepatan dengan cara menurunkan gir ke posisi lebih rendah.
Beda dengan mobil transmisi manual, yang memberikan efek engine break, pada mobil matik, menurunkan gir ke posisi lebih rendah malah semakin mencengkeram ban, yang malah membuat mobil makin sulit dikendalikan.