Suara.com - Aksi begal kembali meresahkan masyarakat Kota Jogja, setelah seorang warganet menceritakan kejadian yang dialami sendiri olehnya dan beberapa temannya. Modus anyar begal ini bahkan disebut menggunakan senjata api. Seperti apa aksinya?
Melalui jejaring Twitter, warganet @yussant_ membuat ulasan tentang pengalamannya kala berkendara di malam hari.
"Hati-hati yang keluar malam di Jogja! Barusan banget kejadian menegangkan Aku alami sendiri," katanya.
"Ceritanya, seperti Rabu biasanya Aku sama teman2 kopdar gitu. Terus diajak ke rumah temanku di Jalan Magelang buat rapat kecil... Selesai pembahasan karena pada laper, akhirnya nentuin makan di Warmindo depan XXi. Cabut dari rumah teman sekitar jam dua kurang. Dari Jalan Magelang lewat Ring road, belok arah Gejayan," sambung @yussant_.
Baca Juga: Gegana Olah TKP Ledakan Gudang Amunisi Mako Brimob Semarang
Saat melaju di ring road inilah, @yussant_ dan teman-temannya nyaris jadi korban begal dengan senjata api.
Menurut @yussant_ modusnya adalah dengan mengarahkan calon korban ke tempat sepi "Pas kami berhenti di lampu merah, nggak lama ada seorang laki-laki berhenti di belakang kami. Beberapa saat, bapak itu bilang 'mas-mas, tadi ada yang jatuh pas rombongannya bleyer naik motor di sana'"
@yussant_ sempat tak percaya karena pukul dua dini hari dan kondisi jalanan yang sepi. Tapi ia dan teman-temannya memutuskan untuk kembali ke lokasi yang dimaksud untuk mengecek.
"Aku sama satu temanku duluan, disusul bapaknya, lalu dua temanku agak pelan di belakang. Nggak jauh dari situ, bapaknya melambat dan mengeluarkan sesuatu dari kaki kirinya,"
"Jadi kata temenku, dua orang yang di belakang bapak itu, dia ngeluarin pistol. Awalnya nggak yakin kalau itu pistol. Tapi dua orang temanku itu semua lihat kalau itu benar pistol... Nah, dua temanku tadi sempat berhenti dulu karena takut dan nggak lama setelah itu mereka sepakat buat ngejar kami, kenceng banget kan, ku kira ada apa, terus temanku yang satu lagi kayak panik sambil nyuruh kami supaya ngebut," cuit @yussant_.
Baca Juga: Kurangi Sampah Plastik, Danone - Aqua akan Gunakan Kemasan Dapat Daur Ulang
Dari situlah @yussant_ dan teman-temannya memacu kendaraan dengan lebih cepat. Sampai kemudian melewati lampu lalu lintas, dan pelaku tertahan kendaraan lain dan menyembunyikan lagi pistolnya.
Tak sampai di situ, ternyata aksinya masih berlanjut karena ada rekan pelaku yang menunggu di ruas jalan yang lain "Begitu sadar orang itu bawa pistol dan menggiring kami ke arah yang dia maksud, Aku terus kepikiran 'wah pasti di depan ada orang lain yang nunggu. Sambil terus ngebut menjauh dari bapak itu,"
"Eh benar dong. Di dekat Toko Merah, Gejayan ada dua orang siap di atas motor tapi kondisinya dimatiin. Anehnya pas kami makin deket, motor mereka dinyalakan dan ternyata di depannya juga ada lagi dan kami semakin panik,"
Terus menghindari kejaran pelaku, @yussant_ pun harus sedikit berputar dan barulah tiba di tempat makan yang dimaksud.
Ia dan beberapa temannya pun menunggu sampai pagi hari untuk menghindari aksi begal tersebut.
"Setelah agak tenang, kami cerita semuanya dan sadar itu salah satu modus begal. Soalnya kata temanku itu pistol rakitan, bukan pistol polisi atau TNI..."
Juga dijelaskan oleh @yussant_ pelaku yang memegang pistol menggunakan sepeda motor Honda Vario 125 terbaru warna hitam "FYI, motor bapak yang megang pistol itu Vario 125 baru warna hitam. Bapaknya agak gendutan dikit, terus motor temannya matic. Aku sama teman-temanku untungnya pas makai motor 150 cc, jadi langsung bisa menghindar,"
"Dari gaya bicara, postur dan lainnya. Kalau memang ada yang jatuh, harusnya ngasih tahu itu buru-buur atau pakai intonasi yang sewajarnya orang ngasih tahu kalau ada yang jatuh. Nah ini enggak... Jadi ketika kami berhenti di lampu merah dekat XXI. bapaknya berhenti tapi nggak langsung ngasih tahu, diam beberapa detik baru ngomong dan pelan. Kami juga langsung percaya dan mau ngecek apa yang jatuh tadi." Ujar @yussant_.