Suara.com - Tidak bisa dipungkiri, mobil bermesin diesel memang cukup diminati. Termasuk di pasar Eropa, di saat-saat lalu. Kini popularitasnya semakin menurun, karena semakin mengerucutnya aturan emisi gas buang yang menyatakan mesin diesel mesti pensiun.
Namun berbeda dengan pasar Indonesia, Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran TAM menyatakan bahwa mobil bermesin diesel masih relevan untuk pasar Tanah Air.
"Pada saat ini kami masih tetap berjualan mobil bermesin diesel. Saya rasa permintaannya masih ada, ya," ujar Anton Jimmi Suwandy di sela peluncuran All New Corolla Altis, di Jakarta, baru-baru ini.
Kendati demikian, ia mengakui bahwa pihaknya akan terus melakukan review. Begitu pasar hybrid membesar atau semakin banyak, pihaknya akan pelajari kira-kira ke depannya diesel akan seperti apa.
Baca Juga: Top 5 Berita Otomotif Pagi: Kereta Merta sampai Mobil Mirip
Sebab, lanjut Anton Jimmi Suwandhy, kalau di Eropa dengan penetrasi hybrid yang semakin banyak, mobil bermesin diesel mengalami penurunan.
"Tapi saya rasa Indonesia belum tentu, karena situasinya berbeda dengan Eropa," imbuhnya.
Berdasarkan data JATO Dynamics (sebuah supplier global untuk data otomotif yang bermarkas di Inggris), pada April 2017, pasar kendaraan di Eropa turun 7,1 persen. Parahnya penjualan mobil diesel justru turun lebih dari dua kali lipat, sebesar 15 persen.
Sedangkan di Indonesia sendiri, pemerintah sudah mengeluarkan Perpres nomor 55 tahun 2019. Ditargetkan 20 persen dari total produksi kendaraan baru di Indonesia sudah berteknologi elektrifikasi pada 2025.
Baca Juga: Kereta Merta Inilah Pengantar Pak Habibie ke TMPNU Kalibata