Tak terasa, perjalanan bertiga bepergian menjelajahi Bhutan dengan sedan buatan Korea Selatan mesti berakhir. Selama perjalanan kami banyak mejumpai produk asal India (Maruti Suzuki), Jepang (Toyota), serta Korea Selatan (Hyundai) seperti Santa Fe, i20, EON, dan Getz, kini tibalah kembali ke Paro, untuk kembali ke Indonesia lewat Bangkok.
Driver dan pemandu lokal saya menawarkan bila ingin membeli cendera mata atau oleh-oleh, yang sangat banyak ragamnya. Mulai kain tenun, aneka gelang dan kalung, sampai ... miniatur (maaf) phallus, yang menjadi lambang salah satu dewa Bhutan berjuluk Divine Madman.
Terus terang disebut terakhir ini saya tolak dan buntutnya, sampai di Tanah Air, saat artikel soal Mr P dimuat, saya pun ditagih memberikan cendera mata satu itu.
Baca Juga: Lima Alasan, Mengapa Charles Leclerc Layak Jadi Idola Baru di F1
Sampai jumpa lagi, Bhutan!
Catatan: artikel keempat dari empat bagian yang ditulis oleh Cherie (IG: never_stop_exploriiing, youtu.be/KS9tb5q3x2o) untuk kanal otomotif Suara.com