Jelang Olimpiade 2020, Begini Bocoran Sektor Otomotifnya

Selasa, 10 September 2019 | 11:00 WIB
Jelang Olimpiade 2020, Begini Bocoran Sektor Otomotifnya
Suasana di sebuah ruas jalan umum Tokyo, Jepang. Tampak kendaraan swakemudi produksi Nissan tengah melakukan pengujian [Dok. Nissan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagaimana persiapan sektor otomotif dalam menyambut Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang? Isao Sekiguchi, President Director  PT Nissan Motor Indonesia berbagi informasi menyoal peran pemerintah atas mobil listrik.

Pertama-tama ia menyorot soal insentif yang diberikan pemerintah Indonesia bagi pengadaan dan penggunaan mobil listrik. Tepatnya Peraturan Presiden tentang percepatan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL).

President Director  PT Nissan Motor Indonesia, Isao Sekiguchi-san dalam presentasi Nissan LEAF di Balai Kartini, dalam acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 [Suara.com/ukirsari].
President Director PT Nissan Motor Indonesia, Isao Sekiguchi-san dalam presentasi Nissan LEAF di Balai Kartini, dalam acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 [Suara.com/ukirsari].

"Pemerintah Tokyo ingin pada gelaran Olimpiade 2020 nanti kondisi udara lebih bersih, bebas polusi udara pun suara, sehingga penggunaan mobil listrik semakin digiatkan," papar Isao Sekiguchi, dalam kesempatan test drive yang diikuti oleh Suara.com.

Dan seperti di Indonesia, penggunaan mobil listrik di Jepang pun dibantu dengan insentif pemerintah.

Baca Juga: Lima Alasan, Mengapa Charles Leclerc Layak Jadi Idola Baru di F1

"Dahulu sekitar 5.000 dolar Amerika Serikat, kini naik menjadi sekitar 7.000 dolar Amerika Serikat," ungkapnya.

Sementara untuk pemasaran produk mobil listrik di Negeri Sakura sendiri, Isao Sekiguchi mengatakan bahwa harganya belum bisa disebut setara dengan produk konvensional. Senada di Indonesia, yang mana belum bisa dikonsumsi oleh semua pihak.

"Munculnya angka atau harga mahal ini mau tidak mau memang berasal dari baterai. Bila ingin menurunkan harga mobil listrik, salah satu kuncinya memang di sektor baterai," ujar Isao Sekiguchi sembari menambahkan produk mobil listrik andalan mereka, Nissan LEAF, sejak 2010 telah terjual sekitar 400 ribu unit di 51 negara dan belum pernah mengalami permasalahan baterai, bisa disebut zero accident.

Untuk itu, pihak PT Nissan Motor Indonesia sendiri terus berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan agar penyediaan stasiun pengisian ulang baterai KBL bisa disegerakan selain yang kini mulai hadir.

Baca Juga: 5 Best Otomotif Pekan Lalu: Esemka Sampai KBL

"Pada prinsipnya, kami ingin konsumen kami tidak kesulitan bila sudah menggunakan Nissan LEAF nanti. Itu sebabnya kami canangkan semoga 2020 sudah bisa digunakan di Indonesia," tutup Isao Sekiguchi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI