Viral Penggunaan Kapur Barus untuk Dongkrak Performa Kendaraan, Ini Efeknya

Minggu, 08 September 2019 | 13:21 WIB
Viral Penggunaan Kapur Barus untuk Dongkrak Performa Kendaraan, Ini Efeknya
Ilustrasi Mesin V-Twin Harley-Davidson. (YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di dunia otomotif, penggunaan bahan-bahan adiktif pada kendaraan bukan hal yang baru.

Beragam zat adiktif pun mudah ditemui. Kebanyakan dari zat adiktif tersebut menjanjikan kenaikan performa maupun efisiensi bahan bakar.

Namun di antara beragam jenis bahan adiktif tersebut, banyak masyarakat tanah air yang menggunakan kapur barus sebagai 'doping' kendaraan.

Penggunaaanya pun beragam, ada yang dicapur dengan bahan bakar, ada juga yang ditaruh di area filter udara agar 'terhirup' oleh mesin, seperti yang dilakukan warganet satu ini.

Baca Juga: Selain Kanker, Ria Irawan Idap Tumor di Kepalanya

Penggunaan kapur barus untuk dongkrak performa motor. (Facebook/R Septian)
Penggunaan kapur barus untuk dongkrak performa motor. (Facebook/R Septian)

Seorang pemotor, melalui akun Facebooknya yang bernama R Septian berujar bahwa dirinya menggunakan kapur barus yang ditaruh di area filter udara motor agar gas yang tersublim dari kapur barus dapat masuk ke dapur pacu mesin motor.

Namun rupanya ia tak sendiri, rupanya banyak warganet yang pernah melakukan hal serupa dengan kendaraannya. Efeknya pun membuat penasaran. Menurut keterangan warganet pengguna kapur barus, rupanya efek yang timbul beragam.

Menurut warganet dengan akun bernama Pur, efek yang ditimbulkan adalah bertambah iritnya konsumsi bahan bakar, khususnya pada mesin diesel.

"Bukan meningkatkan (oktan) tetapi agak menghemat bahan bakar..." ujar Pur.

Tak cuma itu, warganet lain juga berujar bahwa ada juga efek samping yang berbahaya terkait penggunaan kapur barus.

Baca Juga: Seru, Potret Syahrini dan Keluarga Naik Jet Pribadi ke Singapura

"Napthalene emang bisa jadi doping, tapi udah dilarang karena asapnya jadi tambah beracun," ujar Ahmad Tarmizi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI