Suara.com - Sebuah VW Beetle atau lebih dikenal di Tanah Air sebagai VW Kodok yang mengandalkan tenaga listrik berhasil mencuri perhatian di ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, Balai Kartini, Jakarta.
Sang pemilik kendaraan, Rudi Susanto Rahardjo mengatakan, dalam membangun VW kodok listrik dirinya hanya membutuhkan adaptor untuk menyesuaikan dari penggunaan dari motor ke girboks.
"Mesin semua hilang. Kami pakai tipe penggerak roda depan (Front Wheel Drive atau FWD)," papar Rudi Susanto Rahardjo kepada awak media, di area IEMS 2019.
Baca Juga: Top 5 Otomotif Pagi: Pameran KBL, Simpati Buat Ojol Kemalingan
Dalam mengembangkan VW kodok listrik, ia bercerita membutuhkan waktu sekitar enam bulanan. Saat pengembangan, ia mengakui menemukan sedikit kesulitan waktu mengkonversi ke mesin listrik.
Rudi Susanto Rahardjo juga menyebut, alasannya mengubah tunggangan VW Bettle miliknya menjadi VW listrik adalah sebagai partisipasi dan solusi terhadap era kendaraan listrik di Indonesia.
"Ini kan konversinya ke elektrik VW ya. Jadi kami mendorong juga untuk menyukseskan imbauan dari pemerintah mengenai tingkat polusi di Jakarta kan sudah tinggi, salah satu solusinya ini," kata Rudi Susanto Rahardjo.
Bukan sekadar pajangan, Rudi Susanto Rahardjo mengklaim bahwa mobil ini biasa digunakan sehari-hari. Mobil mampu menempuh jarak hingga 150 km jika baterai diisi penuh dalam waktu 4 - 5 jam.
"Sekitar 50 km - 100 km sekali jalan sehari. Dengan listrik 40 kWh itu untuk 4 - 5 jam sekali pengisian 150 km," lanjutnya.
Sebagai informasi, VW kodok listrik ini dibangun dari basis Volkswagen Beetle lansiran 1973 yang dikonversi dari mesin konvensional menjadi listrik. Mobil ini diklaim sebagai VW kodok bermesin listrik pertama di Indonesia!
Baca Juga: Luhut Optimis Kendaraan Listrik Lokal Mampu Bersaing di Pasar Otomotif