Suara.com - Pemerintah Indonesia telah menetapkan industri otomotif sebagai salah satu sektor andalan dalam roadmap Making Indonesia 4.0. Untuk ini, ditargetkan bahwa pada 2030 Indonesia mampu menjadi basis produksi kendaraan elektrifikasi atau Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) untuk pasar domestik maupun ekspor. Bersama-sama dengan kendaraan bermotor bermotor mesin bakar internal (Internal Combustion Engine, atau ICE).
Target ini tentunya tidak hanya akan menyokong pengembangan industri otomotif nasional, namun mendukung secara aktif upaya kemandirian energi nasional.
Berpartisipasi dalam ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) yang berlangsung pada 4 - 5 September 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Toyota Indonesia menegaskan komitmen perusahaan untuk turut berperan aktif dalam popularisasi serta pengembangan industri kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
"Kami juga memiliki perhatian yang tinggi untuk dapat memberikan sumbangsih dalam pengembangan industri kendaraan elektrifikasi termasuk di dalamnya industri rantai pasok, sehingga mampu memenuhi permintaan pasar domestik serta berpotensi untuk merambah pasar ekspor karena tren global saat ini adalah menuju kendaraan rendah emisi," ujar Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di sela-sela seremoni IEMS.
Baca Juga: Top 5 Berita Otomotif, Tunggangan Tenaga Listrik sampai Tips Kudapan
Sementara itu, Yoshihiro Nakata, President Director Toyota-Astra Motor menyebutkan Toyota secara aktif menyambut baik upaya Pemerintah Indonesia dalam akselerasi penerapan teknologi maju.
"Memasuki tahun ke-10 dari teknologi elektrifikasi Toyota yang dipasarkan di Indonesia, kami sangat excited bahwa Pemerintah Indonesia mempunyai perhatian serius terhadap kendaraan elektrifikasi guna menjaga lingkungan yang lebih baik di masa depan," kata Yoshihiro Nakata.
Ia lantas menambahkan, selain menyiapkan produk dan teknologi, dibutuhkan juga kesiapan pasar demi tercapainya roadmap pemerintah pada 2025. Salah satu upaya untuk mendukung kesiapan pasar adalah dengan cara memberikan banyak informasi kepada masyarakat, agar memiliki tingkat pengetahuan yang baik terhadap Kendaraan Bermotor Listrik alias KBL tadi.
"Kesiapan infrastruktur pendukung dan jaringan layanan juga tidak kalah penting. Sehingga hal ini dapat mengurangi kekhawatiran publik," jelas Yoshihiro Nakata.
Di ajang IEMS, Toyota sendiri menampilkan pilihan teknologi elektrifikasi melalui jajaran produk yang dimilikinya, antara lain Toyota C-HR Hybrid Electric Vehicle (HEV), Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), i-ROAD Battery Electric Vehicle (BEV), dan Mirai Fuel-Cell Electric Vehicle (FCEV).
Baca Juga: Luhut Optimis Kendaraan Listrik Lokal Mampu Bersaing di Pasar Otomotif