Baterai Mobil Listrik Bukan Masalah, Ini Kata Menko Bidang Kemaritiman

Rabu, 04 September 2019 | 16:37 WIB
Baterai Mobil Listrik Bukan Masalah, Ini Kata Menko Bidang Kemaritiman
Pengunjung mengamati mobil listrik dalam Indonesia Electric Motor Show 2019 di Balai Martini, Jakarta, Rabu (4/9). [Suara.com/Arya Manggala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baterai sebagai komponen utama mobil listrik masih menjadi kendala di Tanah Air. Namun demikian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, negara sebenarnya mampu mengatasi masalah ini.

Pasalnya, menurut purnawirawan TNI Angkatan Darat itu, saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang terlibat dalam pengembangan baterai di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menaiki mobil listrik Lowo Ireng dalam acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Martini, Jakarta, Rabu (4/9). [Suara.com/Arya Manggala]
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menaiki mobil listrik Lowo Ireng dalam acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Martini, Jakarta, Rabu (4/9). [Suara.com/Arya Manggala]

"Kami akan melibatkan Panasonic, LG, Mercedes-Benz, Volkswagen, karena semua dari mereka punya kepentingan di sini. Jadi tidak hanya China," ujar Luhut Binsar Pandjaitan di ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, Balai Kartini Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Lebih lanjut, lelaki yang pernah bergabung dengan pasukan tentara elite Tanah Air ini meyakini, bahwa Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang bisa mengembangkan baterai mobil listrik.

Baca Juga: Top 5 Berita Otomotif, Tunggangan Tenaga Listrik sampai Tips Kudapan

Pasalnya hingga saat ini ekspor dari daerah sudah mencapai 7,8 miliar dolar Amerika Serikat. Dan itu belum termasuk baterai lithium.

"Kalau teman-teman lihat sekalian, ekspor kita dari daerah itu mencapai 5,8 miliar dolar AS, sekarang 7,8 miliar dolar AS, tahun depan mungkin sudah 12 miliar dolar AS. Sampai 2024 akan lebih dari 30 miliar dolar AS. Belum termasuk lithium baterai," terang Luhut Binsar Pandjaitan.

Pemerintah sendiri, tambahnya, sedang berusaha menyelesaikan pengembangan bahan baku baterai yang berada di Morowali, Sulawesi. Ground breaking sendiri juga sudah dilaksanakan oleh Menteri Perindustrian.

"Kemarin ground breaking dengan Pak Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian) di Morowali, itu bisa diikuti dengan pembangunan lithium baterai, nilainya sudah 4 miliar dolar AS," tutup Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Luhut Optimis Kendaraan Listrik Lokal Mampu Bersaing di Pasar Otomotif

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI