Suara.com - Menuju mobilitas masa depan, tak terkecuali mobil swakemudi atau otonom membuat berbagai perusahaan otomotif dan Teknologi Industri (IT) berlomba-lomba untuk mengembangkan sarana paling up-to-date bagi para pengguna jalan raya.
Namun bagaimana dengan sikap sumber daya manusia pakar mobil swakemudi untuk melangkah pada sebuah kemajuan ini?
Sebuah kasus pencurian data disebutkan terjadi pada salah satu perusahaan IT kondang, yaitu Google. Salah satu mantan insinyurnya, Anthony Levandowski, dituduh mencuri data rahasia mobil swakemudi milik perusahaan sebelum pindah ke Uber.
Akibatnya, Jaksa Federal yang mengumumkan dakwaan pidana dengan tuntutan 10 tahun penjara dan denda sebesar 250 dolar Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Telah Terbit: Jadwal Tontonan Otomotif, Kalender F1 2020
"Anda semua memiliki hak untuk pindah kerja, namun tidak ada di antara kita yang berhak menangguk keuntungan setelah meninggalkan tempat kerja sebelumnya," ucap jaksa David Anderson, saat mengungkap 33 tuduhan pencurian rahasia dagang oleh Anthony Levandowski, seperti diberitakan olehNew York Times.
Sebelumnya, Anthony Levandowski adalah salah satu anggota pendiri Waymo, projek mobil otonom Google. Dan sudah digarap sejak 2009.
Lelaki berusia 39 tahun ini pun didapuk untuk memimpin tim teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR). Namun mengundurkan diri pada Januari 2016.
Anthony Levandowski memutuskan pergi dari perusahaan raksasa teknologi itu lantaran ingin membangun startup sendiri bernama Otto, yang kemudian diakuisisi Uber.
Tuduhan pencurian muncul dalam kasus perdata, saat Waymo menuduh Uber mencuri rahasia dagang. Diduga kuat, Anthony Levandowski telah melakukan persekongkolan dengan Uber.
Baca Juga: Top 5 Otomotif Hari Ini: Adu Mobil Favorit Sean Ahok dan Hotman Paris