Warganet Geger Mobil Toyota dengan Merek Bahasa Jawa, Ini Wujudnya

Jum'at, 30 Agustus 2019 | 11:35 WIB
Warganet Geger Mobil Toyota dengan Merek Bahasa Jawa, Ini Wujudnya
Ilustrasi Toyota Vios. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beragam merek mobil telah dikeluarkan oleh Toyota. Namanya pun beragam, mulai dari nama yang diambil dari hewan seperti Kijang atau nama yang terdengar futuristik seperti Vios atau Fortuner. Tapi di jejaring Facebook, warganet digegerkan dengan mobil sedan Toyota yang punya merek dari Bahasa Jawa.

Lewat jejaring Facebook, warganet bernama Brama Bagus mengunggah foto mobil sedan Toyota warna silver dengen pelat nomor AG.

Pada unggahan itu, Brama menanyakan soal logo mobil yang tampak asing, karena bukan merupakan logo oval Toyota biasanya.

"Mbah itu logo merek apa, ya? Tak lihat jenisnya kok lucu, tak pikir Vios tapi kok tulisannya panjang. Ternyata tulisannya bikin ngakak," katanya.

Baca Juga: Didepak Persib, Bojan Malisic Akui Segera Gabung Klub Liga 1 Lainnya

Usut punya usut, logo yang menempel di pintu belakang itu adalah logo Toyota VItz (Yaris).

Mobil Toyota Vios Limo. (Facebook/Brama)
Mobil Toyota Vios Limo. (Facebook/Brama)

Yang tak kalah menarik dan bikin geger sekaligus bertanya-tanya adalah merek mobilnya. Bukannya tulisan Vios, di pintu mobil tersebut malah tertulis 'Mboten Sios' yang diambil dari bahasa Jawa.

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata 'Mboten Sios' berarti 'Tidak Jadi'.

Kreatifitas si pemilik mobil ini pun cukup menghibur warganet, karena memelesetkan merek Vios menjadi kata dalam bahasa Jawa 'Mboten Sios'.

Hal ini pun menimbulkan komentar lucu dari warganet, yang menduga makna dari kata 'Mboten Sios' tersebut.

Baca Juga: Polisi Sebut Jayapura Sudah Kondusif, Tak Ada Pergerakan Massa Lanjutan

"Aslinya pengen beli Camry tapi mboten sios (tidak jadi) karena duitnya kurang," kata Faishal.

"Oalah paling mboten sios (tidak jadi) beli Yaris," tulis Ferry di kolom komentar.

"Kearifan lokal mbah. Teknologi Jepang yang sudah mempribumi." Ujar Triatno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI