Suara.com - Memilih ban mobil tentu tidak boleh sembarangan karena sangat berpengaruh dengan keselamatan. Lantas apa yang terjadi dengan ban mobil yang baru digunakan selama satu minggu, tapi kondisinya sudah begitu mengenaskan seperti ini?
Warganet bernama Dwi membagikan pengalamannya di jejaring Facebook. Ia mengunggah foto ban mobil yang kondisinya sudah sangat mengenaskan, rusak cukup parah seperti habis mengalami lakalantas.
"Mobil orang tua di tol baru, posisi Lampung. Ban Dun*** SP10, baru beli seminggu kemarin, produksi 2019. Kok bisa seperti ini ya mbah? Kira-kira kenapa ya? Ini masih proses ganti ban serep. Saya masih mantau dari Kabupaten lain. Apa karena kebanyakan isi angin? Terakhir seingat saya tekanan ban belakang 36 dengan angin nitrogen. Oh iya, penumpangnya empat orang dewasa termasuk sopir," jelas Dwi.
Terlepas dari masalah merek, hal seperti ini tentu jadi pertanyaan besar. Kenapa ban mobil yang baru satu minggu digunakan kondisinya sudah mengenaskan?
Baca Juga: Top 5 Otomotif Pagi: Serunya Mobil Presiden, Pemotor Dilarang Merokok
Terlihat pada foto yang diunggah Dwi, ban mobil sudah sobek hampir di seluruh dinding ban.
Di kolom komentar, warganet pun memberikan berbagai tanggapan kemungkinan, kenapa ban mobil tersebut kondisinya sudah cukup parah.
Sebagian besar, menduga kalau ban mobil kurang angin dan terus dipaksakan untuk melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga merusak dinding ban.
"Sepertinya kurang angin, muatan penuh karena sobek di dinding ban," kata Haryo.
"Semua produk yang sudah SNI setahu saya ya bagus, jadi bukan masalah merek. Kalau saya lihat kondisi dari foto, rasanya ban kempes tapi tidak terasa oleh pengemudi. Terkait ban tubeles, namun jika penyebabnya paku rawan bikin bocor lebih parah jadi lama-lama makin kempes dan kena pelek. Nah, saat kena pelek baru terasa oleh pengemudi, sedang kondisi sudah terlanjut beberapa kilometer. Kira-kira gitu deh," tulis Bagus.
Baca Juga: Bangkitkan Mobil Sport MR2, Toyota Ingin Gandeng Porsche
Beberapa warganet lain pun memberikan saran agar pemobil yang lain tidak mengalami kejadian serupa.
"Kalau lewat tol sering-sering berhenti ke rest area diguyur air. Terlalu keras bisa meledak, terlalu lembek bikin gaya gesek bertambah panas dan bikin ketahanan ban berkurang," beber Karsono.
"Tekanan ban wajib tepat kalau dipakai di jalan tol. Nggak boleh kurang karena bahaya (dinding ban jadi lemas dan lama-lama robek akibat terus-terusan terkena beban dari mobil dan tekanan dari jalan). Kalau tekanan angin dikasih melebihi standar? Naikannya jadi keras, nggak nyaman dan kestabilan menurun karena ban kurang menggigit." Ujar Rizki.