Suara.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Bali tertarik untuk menjadikan motor listrik Gesit untuk menjadi kendaraan operasional para Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Hal ini disampaikan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, yang telah melakukan pembicaraan dengan Gubernur Bali I Wayan Koster.
"Untuk motor listrik, sudah dibangun dan pertama kali principal di Indonesia. Kapasitas produksi 5 ribu unit. Gubernur Bali sangat tertarik dengan motor Gesit yang didukung Wijaya Karya, dan rencana produksinya akan dibangun di Bali," kata Menteri Nasir selepas membuka gelaran Ritech Expo 2019 di Denpasar, Bali, Minggu (25/8/2019).
Tak main-main, Nasir mengatakan bahwa saat ini Pemda Bali sudah menyiapkan infrastruktur untuk motor listrik hasil karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu.
Baca Juga: Gesits Berambisi Rebut Separuh Pasar Sepeda Motor Listrik di 2025
"Infrastruktur? Sudah disiapkan di pom bensin buat chargernya. Targetnya, saat berbicara dengan Gubernur Bali, bilang 10 ribu motor yang akan digunakan Pemda. Implementasi jalan terus, mulainya akhir tahun ini atau tahun 2020," lanjut Nasir.
Lebih lanjut lagi, Menristekdikti juga memaparkan target pasar untuk motor listrik Gesit.
"Target pemasaran (motor gesit) di pemerintahan dulu, lalu ke perguruan tinggi agar teknologi kita sendiri bisa dimanfaatkan," imbuh Nasir.
Menariknya, motor listrik Gesit juga tidak hanya diminati di Pulau Dewata. Kota-kota di luar Bali pun sudah ada yang membuat permintaan pemesanan produk.
"Selain Bali, NTT dan Labuan Bajo juga sudah ada permintaan. Tapi untuk basecamp produksinya tetap di Bali," pungkasnya.
Baca Juga: Luhut: Sepeda Motor Gesits Buatan Anak Bangsa Bisa Jadi Kendaraan Dinas