Keren, Diam-Diam BMW Siapkan S1000RR Bertenaga Listrik

Jum'at, 23 Agustus 2019 | 18:06 WIB
Keren, Diam-Diam BMW Siapkan S1000RR Bertenaga Listrik
BMW S1000RR, sukses menjadi tunggangan WSBK (World Superbike) 2009 kini masuk produksi massal. Versi bensin, sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BMW Motorrad dikabarkan telah mematenkan mesin BMW S1000RR dengan supercharger listrik. Hal ini terungkap setelah gambar paten motor sport bertenaga besar itu bocor di dunia maya.

Seperti diwartakan Indianautos, BMW S1000RR adalah model sepenuhnya mengandalkan tenaga listrik. Dari gambar paten yang beredar di dunia maya tadi, menunjukkan motor masa depan ini akan dibantu kompresor didukung motor listrik untuk mendorong udara ke ruang bakar melalui intercooler.

Mulai rute real time sampai komunikasi tanpa sentuh smartphone bisa dilakukan pada BMW C 400 X  [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Mulai rute real time sampai komunikasi tanpa sentuh smartphone bisa dilakukan pada BMW C 400 X Sebagai ilustrasi produk buatan BMW Motorrad [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Model ini akan menghilangkan kebutuhan mesin putaran tinggi, sehingga meniscayakan gas buang tambahan dan membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien. Strategi yang dilakukan produsen otomotif asal Jerman ini sepertinya menjawab kebutuhan global terhadap kendaraan rendah emisi di masa depan.

Dengan beredarnya gambar paten dari BMW S1000RR jelas menggambarkan arah dari produsen Bavaria it. Hanya jangan berharap model ini akan tiba dalam waktu dekat.

Baca Juga: Kemensetneg Siapkan Mobil Mewah untuk Menteri, Spesifikasinya Istimewa

Selain BMW, Honda juga dikabarkan sedang mengerjakan motor supercharged naked. Di sisi lain, Suzuki telah memamerkan konsep Recursion pada 2013.

Bedanya, soal spesifikasi model ini menggendong mesin turbocharger yang dikawinkan dengan intercooler. Mempekerjakan jantung pacu supercharger diyakini membutuhkan investasi sangat besar

Oleh karena itu tidak heran bila produsen otomotif berusaha secara perlahan mengubah alur produksi. Penggunaan mesin itu kemungkinan akan menghadirkan motor dengan produksi terbatas pada tahap awal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI