Suara.com - Berperjalanan cukup jauh dengan mobil untuk mencapai destinasi wisata menarik lagi berkonsep alam bebas adalah salah satu kejutan yang diberikan oleh Asuransi Astra dalam Media Gathering yang berlangsung di Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara pekan ini (21/8/2019).
Dikemas dalam tagline Simply Memorable Trip, Laurentius Iwan Pranoto, Ketua Panitia acara sekaligus Senior Vice President Communications and Service Management Asuransi Astra menyatakan sebelum keberangkatan bahwa destinasi sengaja dirahasiakan agar menghadirkan rasa penasaran sekaligus sarat unsur surprise alias kejutan.
Begitulah, setengah dari perjalanan bermobil konvoi dari Medan bersama delapan unit Toyota Innova dari TRAC Astra Rent Car mengambil rute jalan non-aspal membelah perkebunan kelapa sawit. Rupanya kami meluncur ke ... Tangkahan.
Baca Juga: Bermobil Keliling Bhutan, Nonton Pesawat Landing dan Take Off Dramatis
"Mobil kita sudah diselimuti banyak salju," demikian gurau Rizal Batubara, salah satu driver pendamping tim jurnalis dalam Media Gathering Asuransi Astra dengan tagline Simply Memorable Trip ini. Yang ia maksud adalah ... debu yang membubung tinggi akibat rute non-aspal saat dilibas berbagai macam mobil. Mulai angkutan setempat, truk-truk pengangkut kelapa sawit, hingga kendaraan kami.
Setelah debu naik ke udara, tentu saja mendarat di segala macam permukaan. Tak terkecuali di bodi kedelapan tunggangan jenis Multi-Purpose Vehicle (MPV) yang kami gunakan.
Tak kurang dari setengah perjalanan diwarnai oleh trek non-aspal ini, sebelum akhirnya kami tiba di kawasan konservasi gajah Tangkahan.
Acara paling dinanti, tak lain dan tak bukan adalah bercengkerama bersama gajah yang berada di area konservasi gajah atau Conservation Response Unit (CRU) Tangkahan, di area Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Katiyo atau lebih akrab disapa Pak Tyo, salah seorang mahout atau pawang gajah menyatakan bahwa ada sembilan ekor gajah berada di lokasi ini. Satu di antaranya adalah seekor pejantan, tiga anakan, serta sisanya adalah gajah betina, induk mereka.
Baca Juga: Bermobil Keliling Bhutan, Tersipu Malu Ketemu Mr P Raksasa!
Bintang tamu dari kawanan gajah itu tak lain adalah Theo, sang pejantan dan satu-satunya yang memiliki taring gading perkasa.
"Usia Theo saat 28 tahun, dan bayi-bayi gajah ini adalah Eropa, Christopher, serta Bangkit. Induknya Yuni, Olive, Augustine," jelasnya.
Acara yang dilakukan bersama para gajah adalah memandikan satwa yang kini masuk kategori endangered species itu, menggosok kulit tubuh dan kaki-kaki serta kuku mereka menggunakan sikat plastik, bermain sembur-semburan air, sampai berbaring di air bersama-sama.
Seru? Sudah pasti.
Apalagi cuaca panas terik siang hari itu segera digantikan oleh hujan cukup deras. Dan boleh dicatat, berkesempatan memandikan Theo adalah pengalaman seru, karena ialah gajah yang pernah disayang-sayang aktor kondang Indonesia, Nicholas Saputra. Tepatnya dalam videoklip "Adu Rayu" bertemakan love triangle antara Velove Vexia, Chicco Jerikho, dan Nicholas Saputra alias Nicsap.
"Wah, serasa jumpa Nicsap atau malahan serasa menjadi Nicsap?" seloroh beberapa rekan seperjalanan yang mengundang gelak tawa di tengah keriuhan bunyi hujan serta semburan gajah.