Sebelum Modifikasi Interior Mobil, Yuk Kenali Tiga Macam Kulit Jok

Rabu, 14 Agustus 2019 | 13:00 WIB
Sebelum Modifikasi Interior Mobil, Yuk Kenali Tiga Macam Kulit Jok
Lucinta Luna dan kabin mobilnya. Sebagai ilustrasi modifikasi interior dengan material kulit [Suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memodifikasi interior kendaraan menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingin menghadirkan suasana berbeda saat berkendara. Namun yang perlu diperhatikan bagi para pemilik kendaraan saat ingin mengganti jok mobil adalah material yang akan digunakan.

Salah memilih dan asal murah, bisa-bisa kenyamanan berkendara yang diidamkan batal terwujud. Pieter, Chief Executive Officer (CEO) PT Ambassador Prima Lestari menjelaskan, bahwa pemilihan material kulit untuk penggantian jok mobil memerlukan ketelitian.

Upholstery Lamborghini yang bisa diaplikasikan untuk Lamborghini Urus [Suara.com/ukirsari].
Upholstery Lamborghini. Sebagai ilustrasi material kulit asli untuk jok dan kabin [Suara.com/ukirsari].

Di pasar modifikasi atau sektor pendukung otomotif, diketahui ada tiga jenis kulit yang beredar. Yaitu kulit asli (original), kulit microfiber, dan kulit sintetis.

"Yang terbaik pasti kulit asli. Nah, kalau kulit microfiber itu hampir menyerupai kulit original, bedanya dia tidak mengeluarkan aroma kimia atau chemical khas kulit asli. Sementara kulit sintetis adalah kualitas yang paling bawah," jelas Pieter.

Baca Juga: Gokil, Ada YouTuber Cantik Sisipkan Chip Tesla ke Lengan!

Saat ini, banyak pemilik kendaraan lebih memilih kulit microfiber untuk mengganti interiornya. Dalam kategori microfiber juga banyak varian yang beredar di pasaran, salah satunya Articoleder.

"Memilih microfiber juga harus hati-hati, karena sekarang banyak tiruan yang beredar. Mereka menyebut sebagai kulit microfiber tapi kualitasnya bukan microfiber," tukas Pieter.

Untuk itu, Pieter merinci ciri-ciri kulit microfiber asli. Menurutnya, kulit microfiber asli tidak mudah disobek tanpa menggunakan alat, berpori-pori sehingga tidak menyerap panas, sangat mirip kulit asli, daya tahan gesekan yang tinggi, ultra-violet protection, easy clean, dan tidak mudah terbakar.

"Jadi kalau ada material yang disebut microfiber dengan harga murah, tapi mudah sobek, mudah tergores oleh benda tajam dan mudah terbakar, jelas itu bukanlah microfiber," pungkasnya.

Baca Juga: Ingin Nyetir Mobil Listrik di Jakarta? Ini Regulasi Polda Metro Jaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI