Serunya Bermobil di Bhutan, Dari Sarang Harimau ke Jembatan Terpanjang

Selasa, 13 Agustus 2019 | 13:00 WIB
Serunya Bermobil di Bhutan, Dari Sarang Harimau ke Jembatan Terpanjang
Pemandu lokal dan driver yang selalu siap buat wisatawan di Bhutan [Cherie (IG: never_stop_exploriiing)]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah menginap semalam di Bangkok, Thailand, saya pun terbang ke Paro, gerbang masuk ke Bhutan. Hal yang harus dilakukan adalah menukar mata uang lokal, karena di kota tidak banyak tersedia money changer, meski ada ATM.

Perlu dicatat, negara ini adalah bebas rokok, bebas plastik dan sangat alami. Selaras konsep go green, maka toilet hanya menyediakan handuk, bukan kertas tisu.

Penulis (tengah), bersama Rinchen (kiri) dan Kindey Duba (kanan) [Cherie (IG: _never__stop__exploriiing_]
Penulis (tengah), bersama Rinchen (kiri) dan Kindey Duba (kanan) [Cherie (IG: never_stop_exploriiing)]

Setelah pengambilan bagasi, di pintu keluar bandara sudah menunggu banyak pemandu lokal dan driver. Karena konsepnya, setiap turis memang wajib ditemani keduanya dalam kunjungan ke Bhutan.

Setelah berkenalan, saya dikalungi kain putih sebagai tanda welcome to Bhutan dan souvenir. Kesan akan pemandu dan driver adalah sangat ramah, mereka berbusana tradisional semacam kimono pendek, dengan kaos kaki panjang serta sepatu bertali. Sangat rapi.

Baca Juga: Banjir Pengunjung GIIAS 2019, Teknologi Jadi Indikator Antusiasme

Pertama-tama saya diberitahu dan diperkenalkan seperti apa Bhutan, lantas kearifan lokal dan etika adat seperti berjalan sesuai arah jarum jam di lokasi bertanda keagamaan, do and don't, apa saja yang perlu dipersiapkan wisatawan, serta jadwal kunjungan atau itinerary. Hal satu ini, bisa disesuaikan dengan memperhatikan keterbatasan di Bhutan.

Lokal guide dan driver sangat membantu, karena udara lebih tipis dari Indonesia, disarankan untuk tidak membawa barang saat hiking. Pemandulah yang akan membantu membawa tas wisatawan serta air minum.

Apabila bepergian dalam group, saat hiking dan ada yang tidak mampu melanjutkan, maka pemandu akan menemani perjalanan, sementara driver akan menjemput yang berhenti.

Setiap pagi, mobil sudah dalam keadaan bersih dan ready. Driver akan mengisi bensin setelah diantar ke hotel, sehingga saat saya berada dalam mobil, tidak pernah ada kejadian mengisi bensin.

Di tengah perjalanan, saat akan berhenti untuk coffee atau tea break, driver dan guide akan duduk terpisah, namun apabila ingin duduk bersama bisa request.

Baca Juga: Kenalkan: Honda NSX, Peraih Special Exhibit Passenger Car GIIAS 2019

Ditraktir minuman kaleng oleh driver dan pemandu di Bhutan [Cherie (IG: _never__stop__exploriiing_]
Ditraktir minuman kaleng oleh driver dan pemandu di Bhutan [Cherie (IG: never_stop_exploriiing)]

Kearifan mereka yang saya rasakan, apabila kita berbuat sedikit kebaikan bagi warga setempat, mereka akan berbuat lebih baik lagi, Contohnya, saat saya pesan makan malam di hotel, saya memuji masakan mereka.

Keesokan harinya, mereka menyajikan menu yang saya suka dan saat kembali ke hotel mereka menyapa saya, dan kembali menyiapkan menu yang saya pesan pertama kali untuk dinner dan breakfast.

Atau contoh lainnya, saat saya mengundang guide dan driver untuk tea break, di hari berikutnya mereka akan membeli minuman lokal buat saya, di sepanjang perjalanan.

Laman berikutnya adalah kerennya alam Bhutan dan "Sarang Harimau" yang terkenal itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI