Suara.com - Pekan ini, soal Instruksi Gubernur atau Ingub 66 Tahun 2019 terus diperbincangkan. Persoalan mengurangi polusi udara terutama di Ibu Kota Jakarta terus menggema. Selain perluasan ganjil genap, ada hal tak kalah penting.
Yaitu ajakan untuk menggunakan kendaraan umum atau wahana transportasi massal, dibandingkan "menumpuk" kendaraan pribadi di ruas-ruas jalan raya, utamanya yang masuk dalam lingkup lalu lintas ganjil genap.
Ada wacana, bila angkutan massal bertenaga listrik sudah siap, maka masyarakat akan diajak berpindah menggunakan moda transportasi ini. Namun sementara itu, Mass Rapid Transport (MRT) dan Bus Rapid Transport (BRT) juga telah tersedia. Demikian pula angkutan kota atau angkot kekinian, lengkap dengan fasilitas tapping menggunakan kartu serta titik penjemputan tertentu. Juga angkot yang beroperasi via aplikasi ponsel,
Dikutip dari kantor berita Antara, Wali Kota (Wako) Tangerang, Arief R Wismansyah menyatakan bahwa angkot berfasilitas air conditioning atau AC, serta pintu penumpang otomatis alias automatic door tengah disiapkan pihaknya.
Baca Juga: Dari Kabin Proton Persona, Presiden Joko Widodo Nge-Vlog
"Rencananya, model angkutan kota baru ini akan beroperasi tahun depan, sebelumnya dilakukan uji coba pada akhir tahun. Semua butuh waktu, mudah-mudahan dengan doa dan dukungan masyarakat Kota Tangerang, termasuk juga para pemilik dan pengendara angkot, transportasi di Kota Tangerang yang aman, nyaman, dan tepat waktu bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat," papar wako Arief R Wismansyah soal kesiapan angkot di wilayahnya, yang bakal tampil dalam gaya retro.
Untuk itu, Pemerintah Kota Tangerang menjajal produk angkutan kota modern yang ditawarkan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Bahkan, dirinya beserta dengan jajaran Dinas Perhubungan Kota Tangerang telah menguji coba kendaraan angkutan kota yang baru ini. Pihaknya juga siap melakukan sosialisasi.
"Dinas Perhubungan atau Dishub akan sosialisasi kepada seluruh pemilik angkot, karena pemilik-pemilik angkotnya sama, hanya saja polanya seperti apa, itu yang tengah kami pikirkan. Rencana terus berjalan, teman-teman Dishub sedang mendata berapa angkot yang saat ini beroperasi di jalan. Mungkin dalam kurun waktu enam bulan ini," jelasnya.
Angkutan kota baru tadi, nantinya akan terintegrasi dengan BRT sehingga tidak ada lagi angkot yang "ngetem" karena telah sesuai dengan trayek-trayek dan headway yang ada.
Baca Juga: Mejeng Bersama Rolls-Royce, Benarlah Agnez Mo Doyan Tipe Ini
"Misalnya per sepuluh menit akan ada angkot, atau per limabelas menit akan ada angkot. Kemungkinan-kemungkinan itu yang sedang kita bicarakan," terang Wako Tangerang.