Suara.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku tidak menutup kemungkinan untuk menghadirkan Sienta Hybrid di Indonesia.
Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT TAM menjelaskan, ketika sudah mengadopsi suatu model berarti mereka ditantang untuk menghadirkan improvement. Kalau ditanya bisa atau tidak, tentu saja bisa.
"Kami bisa saja mengimplementasikan hybrid di semua kendaraan yang ada. Apakah itu MPV (Multi-Purpose Vehicle), LCGC (Low Cost Green Car), SUV (Sport Utility Vehicle) itu bisa semua. Jadi kalau saya disuruh jawab ya tidak ada yang tidak mungkin," ujar Franciscus Soerjopranoto, di Jakarta, baru-baru ini.
Meski tidak menutup kemungkinan untuk mendatangkan Sienta Hybrid, lelaki yang akrab disapa Soerjo ini mengaku tentu ada beberapa pertimbangan sebelum mengembangkannya. Salah satunya tentu ketika memang ada permintaan dari konsumen.
Baca Juga: Medley Lagu Queen Hingga Akustik, Westlife Tutup Konser di Jakarta
"Kalau kami masih ragu-ragu marketnya ada atau tidak, mungkin kami tidak meng-consider dia (Sienta) untuk ada," kata Soerjo.
Padahal, di Indonesia penjualan Toyota Sienta terbilang seret. Mengacu data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan Sienta terus anjlok sejak November 2017.
Jika pada Oktober 2017 Toyota masih mampu mendistribusikan 1.485 unit Sienta ke diler-diler, di November tahun yang sama Toyota hanya mampu menjual 25 unit dan 69 unit Sienta pada Desember.
Tren penurunan penjualan Sienta masih berlanjut pada 2018. Ketika itu Sienta hanya terdistribusi sebanyak 1.000 unit. Lalu di 2019, penjualan Sienta belum juga menyentuh angka 120 unit.
Baca Juga: Anak di Bawah Umur Nyetir, Begini Tinjauan Psikologi dan Antisipasinya