Anak di Bawah Umur Nyetir, Begini Tinjauan Psikologi dan Antisipasinya

Rabu, 07 Agustus 2019 | 09:07 WIB
Anak di Bawah Umur Nyetir, Begini Tinjauan Psikologi dan Antisipasinya
Seorang remaja di bawah umur dengan inisial D kedapatan menyetir truk tanpa SIM [Suara.com/Rambiga].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

- Kegiatan melanggar hukum termasuk rambu lalu lintas dan etika berkendara disebabkan karena munculnya perasaan tidak mau kalah atau tertekan rekan sebaya, atau sederhananya gejolak darah muda.

- Memiliki perasaan jemawa sekaligus berani, "Ah, nanti juga diloloskan dari kondisi apapun."

- Sebuah penelitian juga menyebutkan, bahwa kelompok umur inilah yang paling lalai mengenakan sabuk pengaman.

- Sekitar 30 persen kecelakaan disebabkan karena peran alkohol ditambah beberapa faktor pendukungnya, seperti keinginan ngebut.

Baca Juga: Dampak Listrik Padam, Pabrikan Otomotif Merugi

Catatan buat orangtua:

- Kerugian kecelakaan terhadap pengemudi di bawah umur tak sebatas fisik dan mental. Simak pula klaim asuransi, di mana pemberian ganti rugi atau lingkup pertanggungan jawab adalah disediakan bagi pengemudi berlisensi, tidak dalam kondisi mabuk, dan cukup usia yang ditunjukkan lewat Surat Izin Mengemudi (SIM).

- Biasakan berkomunikasi dengan para buah hati sehingga tahu posisi mereka di mana setiap saat, dan tekankan seputar tanggung jawab dan patuh berlalu lintas di jalan.

- Tanamkan pada mereka, bahwa tak ada gunanya meladeni tantangan ngebut atau melanggar hukum dari rekan sebaya. Juga pengenalan dan pemahaman rambu-rambu lalu lintas.

- Simpan kunci mobil di tempat yang tak mudah terjangkau oleh anak-anak.

Baca Juga: Buka Peluang Kerja, Bangka Tengah Kirim Peserta Kompetensi Otomotif

Kontributor : Rambiga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI