Suara.com - Convenicle adalah sistem informasi transportasi bebas delay hasil kolaborasi Toshiba dengan JUNPUZI, yang beroperasi dengan cara memanfaatkan Mobility-as-a-Service (MaaS).
Dikutip dari kantor berita Antara, luaran data ini menjadi solusi yang mengintegrasikan transportasi publik dan pribadi ke dalam satu sistem dengan dukungan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, analitik big data, dan Internet of Things (IoT). Tujuannya adalah menyediakan informasi sesuai permintaan dari operator dan pemerintah daerah di seluruh Jepang.
Sehingga pada akhirnya, tercipta sebuah mobilitas manusia yang efisien, di mana pengguna akan segera dijemput oleh kendaraan, dan dibawa ke tujuan lewat rute langsung tanpa jalan memutar atau penundaan yang tidak diinginkan.
"Ini adalah visi yang menggabungkan kenyamanan taksi dengan utilitas layanan bus," demikian jelas Toshiba dalam pernyataan pers sebagaimana diterima kantor berita Antara pada Sabtu (3/8/2019).
Baca Juga: Ingin Produk Amerika Berjaya, Donald Trump Ancam Sektor Otomotif Eropa
Adapun kecerdasan buatan yang digunakan Convenicle adalah AI analytics Toshiba bernama SATLYS.
"Sistem SATLYS mampu mengidentifikasi, memperkirakan, sekaligus membuat prediksi," tukas Hirozou Yoshitomi, Presiden JUNPUZI.
Deskripsi cara kerjanya, seperti dipaparkan oleh Seiji Kamiya, Manajer Departemen Perencanaan dan Pengembangan Proyek JUNPUZI adalah seperti berikut, "Bus telah menetapkan rute, sehingga pengguna sering harus mengambil jalan memutar. Namun Convenicle menggabungkan beberapa titik penjemputan dan pengantaran yang dicadangkan untuk membuat rute dengan cara paling efisien, sehingga mudah digunakan penumpang. Dengan menggambar data operasional dari JUNPUZI, SATLYS menghadirkan prediksi permintaan untuk titik penjemputan dan pengantaran, disertai jadwal dalam sehari dan jumlah penumpang."
Dengan cara seperti ini, selain efisien, bus juga lebih berpotensi untuk mengangkut dan menurunkan orang-orang bertujuan sama, sehingga memaksimalkan pemanfaatan kapasitas atau daya angkutnya.
"Kami menganalisis permintaan di setiap area operasi dan memplotnya sebagai hot map, beserta warna yang mewakili permintaan. Dari sini, kami bisa membuat perkiraan permintaan kendaraan," jelas Hiroki Ueda, seorang peneliti di Toshiba Digital Solutions Corporation, Perangkat Lunak & Pusat Teknologi AI.
Baca Juga: Biker Wafat Hingga Aturan Bermobil, 5 Kabar Otomotif Paling Trending
Hal yang dibutuhkan untuk terus memperbarui data ini adalah konektivitas kendaraan real-time dan kecerdasan buatan untuk merencanakan perjalanan, mengoptimalkan rute, sekaligus mempersingkat waktu perjalanan.
Algoritma mobilitas akan menghitung opsi perjalanan yang paling sesuai dari lokasi pengguna ke tujuan dan memberikan kombinasi optimal dari jenis transportasi. Opsi perjalanan akan memperhitungkan pemeliharaan terjadwal (berdasarkan pemanfaatan aset) dan gangguan yang tidak terduga.
Uniknya, selain terus memperbarui data kebutuhan pengguna bus, sistem Convenicle dari JUNPUZI yang dioperasikan bersama SATLYS Toshiba juga melibatkan data cuaca milik Badan Meteorologi Jepang. Sehingga dari informasi tentang karakteristik hari yang berbeda, bisa diketahui bermacam variabel seperti hari hujan membutuhkan kendaraan lebih banyak.
"Sehingga bisa diketahui bahwa pada hari hujan, di daerah tertentu dibutuhkan 20 persen kendaraan lebih banyak, serta waktu tempuh pada Minggu akan dua kali lebih lama dibandingkan hari-hari kerja," imbuh Yuji Irimoto dari Toshiba Digital Solutions Corporation.