Sistem Ultrasonik Hyundai Cegah Kejadian Balita Meninggal di Mobil

Kamis, 01 Agustus 2019 | 13:51 WIB
Sistem Ultrasonik Hyundai Cegah Kejadian Balita Meninggal di Mobil
Seorang bayi tengah berada dala, kendaraan yang diparkir. Diusahakan selalu terhindrasi. Sebuah ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus bayi dan anak kecil di bawah lima tahun atau alias balita, yang meninggal di dalam mobil tergolong bukan hal baru. Kejadian ini disebabkan temperatur dalam kabin justru lebih tinggi dibandingkan udara sekitar di luar kendaraan.

Logo Hyundai. [Shutterstock]
Logo Hyundai  [Shutterstock]

Kondisi temperatur itulah yang menyebabkan balita di dalam mobil mengalami dehidrasi dan sulit bernafas.

Mengutip Carcoops, Hyundai kini mengembangkan inovasi baru untuk mengurangi kasus balita meninggal di dalam mobil.

Produsen otomotif asal Korea Selatan ini memanfaatkan sistem ultrasonik yang digabungkan teknologi dan ditanam pada pintu untuk mendeteksi gerakan anak-anak.

Baca Juga: GAIKINDO: Paket Kebijakan Pemerintah Sesuai Kebutuhan Industri Otomotif

Jika terdeteksi ada gerakan berlebih setelah pengemudi keluar dari kendaraan dan mengunci pintu, maka mobil akan membunyikan klakson sebagai peringatan. Tidak hanya itu, sistem juga akan mengirimkan peringatan ke ponsel cerdas sang pemilik.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika atau dikenal sebagai NHTSA mencatat bahwa usia balita sangat rentan terhadap panas, karena suhu tubuh mereka bisa naik antara tiga hingga lima kali lebih cepat dari pada orang dewasa.

Pada hari yang berawan dengan suhu 25,6 derajat Celsius di luar mobil, di kabin suhu bisa melonjak hingga 37,8 derajat Celsius dalam hitungan menit. Pada hari panas dengan suhu 32,2 derajat Celsius di luar, suhu di dalam mobil bisa mencapai 42,8 derajat Celsius dalam waktu kurang dari 10 menit.

Anak-anak bukan satu-satunya yang rentan terhadap suhu panas di dalam mobil. Pemilik hewan peliharaan juga diminta untuk tidak meninggalkan satwa ini dalam kendaraan. Karena hewan rumahan seperti anjing bisa secara cepat menyerah pada sengatan panas.

Baca Juga: Bantu, Aplikasi Layanan Otomotif dari Universitas Gadjah Mada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI