Toyota: Mobil Hibrida Bisa Jadi Solusi Jangka Pendek Polusi Indonesia

Rabu, 31 Juli 2019 | 18:31 WIB
Toyota: Mobil Hibrida Bisa Jadi Solusi Jangka Pendek Polusi Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat penjelasan dari Manager Public Relations PT Toyota-Astra Motor (TAM) Rouli Sijabat (tengah) tentang mobil elektrifikasi Toyota Prius Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dari balik kemudi saat mengunjungi booth Toyota yang hadir di GIIAS 2019 di BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (24/07/2019) [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa mobil hibrida akan menjadi solusi jangka pendek untuk mengurangi polusi dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

Seperti yang diwartakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan segera meneken peraturan terkait perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. Aturan itu akan mengatur antara lain tentang insentif dan pajak kendaraan listrik di Tanah Air.

Franciscus sendiri mengatakan bahwa untuk jangka pendek di Indonesia yang cocok adalah hybrid electric vehicle (EV) dan Plug-In Hybrid EV (PHEV).

"Dengan dua jenis ini kita bisa merealisasikan visi dan misi penurunan gas buang CO atau penggunaan BBM tanpa memperdebatkan adanya infrasruktur atau tidak," ujar Soerjopranoto melalui pesan singkatnya kepada Suara.com.

Baca Juga: Outlander PHEV Ternyata Bisa Jadi Power Bank Listrik Rumah

Sebelumnya asosiasi industri otomotif Indonesia (Gaikindo) memang selalu mendesak pemeritah untuk menyiapkan infrastruktur kendaraan listrik, termasuk stasiun pengisian ulang baterai listrik, sebelum menerbitkan aturan terkait kendaraan listrik.

Hybrid electric vehicle sendiri merupakan kendaraan yang memadukan antara mesin konvesional berbahan bakar minyak dengan motor listrik. Listrik yang dihasilkan dari pengereman akan disimpan di dalam baterai berukuran kecil.

PHEV juga memadukan antara mesin BBM dan motor listrik. Tetapi bedanya ia dibekali baterai yang listriknya diisi ulang, layaknya baterai ponsel. Toyota sendiri sampai saat ini memiliki dua jenis kendaraan tersebut semisal di jajaran Prius, Alpard, dan C-HR.

Selain itu Toyota juga memiliki model mobil Fuel Cell EV, yang juga mengandalkan energi listrik. Mobil ini memanfaatkan sel bahan bakar (fuel cell) untuk menghasilkan baterai. Toyota Mirai telah menggunakan teknologi ini, yang mesinnya mengubah hidrogen menjadi listrik.

Tetapi Toyota, salah satu raksasa dalam industri otomotif dunia, belum memiliki jenis mobil listrik murni alias Battery EV seperti yang dimiliki Tesla atau Nissan dengan Leaf-nya.

Baca Juga: Indonesia Masuki Era Mobil Listrik, Toyota Segera Luncurkan Prius PHEV

Lebih lanjut, Franciscus menambahkan, semua ATPM termasuk Toyota akan mendukung semua kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air.

"Dalam jangka panjang, tentunya ATPM bersama pemerintah akan memikirkan solusi berikutnya untuk penurunan gas buang karbon dioksida dan penggunaan BBM melalui Battery EV atau yang lebih ramah lingkungan lagi yaitu Fuel Cell EV," tutup Franciscus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI