Suara.com - Kabar kurang menggembirakan berembus soal Nissan. Produsen otomotif asal Jepang ini diberitakan bakal memutus hubungan kerja belasan ribu karyawan di seluruh dunia.
Dilansir dari Nikkei, Nissan kabarnya mengalami kesulitan untuk bersaing di pasar Asia, khususnya India dan Indonesia.
Disebutkan pada 2020, Nissan akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 2.500 karyawan di India. Sedangkan di Indonesia sebanyak 830 karyawan kabarnya akan dipulangkan.
Namun hal ini rupanya tidak akan berhenti sampai di situ. Pemutusan hubungan kerja akan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun ke depan.
Baca Juga: Wow, Wuling Laku 1.000 Unit Lebih Banyak dari GIIAS Tahun Lalu
Dan sebagai catatan, Amerika Serikat (AS) akan menjadi negara terbanyak kedua dengan pengurangan sejumlah 1.420 karyawan. Disusul Meksiko sekitar 1.000 orang.
Di negara asalnya, Nissan disebutkan bakal mengurangi karyawan sebanyak 880 orang. Ada 470 karyawan di Spanyol, dan 90 di Inggris. Total akan ada 12.500 karyawan yang akan dirumahkan.
Sementara itu, dilansir dari Rushlane, Nissan dan Datsun berencana untuk mengurangi kapasitas produksi mereka hingga 10 persen. Hal itu dirasa perlu, agar bisa tetap bersaing di kancah otomotif global.
Untuk diketahui, penjualan Nissan di Indonesia memang terbilang mengalami pasang surut. Walaupun pada 2014 penjualan Nissan sedikit terdongkrak melalui penjualan mobil ramah ingkungan (LCGC, atau Low Cost Green Car) Datsun.
Sementara, di rentang waktu enam bulan pertama 2019, Nissan Indonesia mencatatkan penjualan sebanyak 7.176 unit. Generasi terbaru Low Multi-Purporse Vehicle (LMPV) Livina masih menjadi penyumbang penjualan terbanyak untuk saat ini.
Baca Juga: Tutup GIIAS 2019, Mitsubishi Catat 4.909 Unit Pemesanan Mobil