Suara.com - Motor antik, tak hanya mempunyai nilai harga yang tinggi, si kuda besi tua juga mennyimpan nilai sejarah tinggi di mata penggemar roda dua.
Mulai dari zaman penjajahan hingga era modern, kendaraan roda dua selalu ambil peran dalam kehidupan masyarakat tanah air.
Hal itu terkadang membuat para pemilik motor antik tak rela kuda besi kesayangan mereka mati total dan tak tinggal diam.
Beragam usaha pun dilakukan, salah satunya dengan melakukan restorasi total, seperti pada motor satu ini.
Baca Juga: Rawan Ngadat, Sektor Ini Wajib Diperhatikan oleh Pemilik Motor Antik
Motor milik salah seorang anggota klub motor antik di Solo, Iron Buffalo ini cukup menyita perhatian lantaran kondisinya yang seperti 'zombi'.
Usut punya usut, motor ini merupakan hasil restorasi total dari sebuah Harley-Davidson dengan tipe WL buatan tahun 1952. Uniknya lagi, motor ini dibuat dengan bermodalkan mesin.
Salah satu builder motor ternama, Safrudin Brew mengungkapkan bahwa motor merupakan buatan tangan.
"Kebanyakan motor antik di Indonesia hanya tertinggal mesin, sementara bodi, tangki bensin dan rangkanya telah hancur." ujar pria yang akrab disapa Mas Bre tersebut.
Selain itu, fenomena restorasi yang bermodalkan part-part terpisah disebut sebagai 'motor keranjangan'. Hal ini dikarenakan asal mula motor tersebut berwujud perintilan komponen sebelum berhasil dirakit menjadi utuh kembali, dan sempat dibawa menggunakan keranjang.
Baca Juga: Ini Dia, Tiga Motor Terlaris yang Laku Ribuan Unit di GIIAS 2019
"Kalau ada onderdil nganggur milik temen, kadang dikasih. Tapi kadang harus beli juga, bahkan secara online. Setelah itu kumpulan onderdil tersebut direstorasi menjadi satu motor yang utuh. Motor ini disebut dengan istilah 'motor keranjangan'." ujar pria warga Solo tersebut.
Walaupun bisa dibangun hingga berfungsi layaknya motor normal, tentu masih ada kendala yang dialami oleh pemilik motor. Kendala tersebut tentu berkutat pada bagian administrasi alias legalitas dari motor tersebut.
Terkait hal ini, Presiden Iron Buffalo Hendra Bayu berujar bahwa untuk mengurus surat-surat motor antik sangat rumit.
Hal ini dikarenakan adanya kendala mengenai regulasi. Ia pun juga tak memungkiri bahwa beberapa motor antik memang tak memiliki surat-surat kelengkapan.
"Masalahnya beberapa motor antik telah ada bahkan sebelum SAMSAT berdiri. Yang jadi masalah adalah, untuk mendaftarkan kendaraan tersebut diperlukan faktur. Tentu saja dokumen-dokumen dari motor antik kebanyakan sudah hilan ditelan bumi lantaran usianya yang sangat tua." ujar pria paruh baya tersebut.
"Jadi, berbicara legalitas, kami harus gimana lagi? Toh seandainya jika motor antik bisa dilegalkan, kami tak keberatan melakukan apapun, membayar pajak sebesar apapun." imbuhnya.
Karena hal itulah, tak heran jika motor-motor hasil restorasi terkadang tidak memiliki kelengkapan dokumen.